Berikut berita pilihan Taiwan berbahasa Indonesia CNA edisi pertama:
PMI ilegal Kaohsiung hampir beku saat bersembunyi dari imigrasi di ruang pendingin
Berita pertama, seorang PMI hilang kontak di Kaohsiung baru-baru ini hampir membeku saat bersembunyi di ruang pendingin untuk menghindari razia imigrasi. Beruntung, temannya yang juga PMI hilang kontak mengungkap keberadaannya kepada petugas.
Petugas pada 19 November menyergap seorang pria di sebuah ruangan pendingin di Distrik Chienjen, Kaohsiung. Pekerja migran hilang kontak asal Indonesia ini bersembunyi dari razia imigrasi, meringkuk di ruang pendingin dan berusaha menghangatkan diri dengan hanya berbalut plastik. Ia mengaku pintu tidak dapat dibuka dari dalam, dan berterima kasih karena petugas datang tepat waktu.
Sebelum menangkapnya, petugas imigrasi terlebih dahulu membekuk 3 PMI hilang kontak lainnya setelah pengejaran. Mereka tampak cemas dan gelisah saat pemeriksaan identitas, dan setelah setengah jam mengaku ada satu rekannya yang bersembunyi di ruang pendingin.
Dalam operasi yang tersebar di empat distrik Kaohsiung ini, Ditjen Imigrasi menangkap 17 imigran ilegal, termasuk empat dari Indonesia, sepuluh dari Vietnam, dan tiga dari Thailand.
Presiden Lai sampaikan belasungkawa kepada para korban kebakaran mematikan di Hong Kong
Selanjutnya, kebakaran melanda sebuah kompleks apartemen di Hong Kong, menyebabkan setidaknya 146 korban jiwa termasuk 9 WNI. Presiden Taiwan Lai Ching-te pun telah menyampaikan belasungkawa.
Asap mengepul sementara si jago merah melalap gedung apartemen di Hong Kong ini. Kebakaran di Wang Fuk Court di distrik Tai Po pada 27 November ini hingga hari Minggu telah mengakibatkan 146 orang meninggal dunia, menurut otoritas setempat.
Di antaranya, KJRI Hong Kong hari Minggu mengatakan 9 PRT asal Indonesia telah kehilangan nyawa, sementara 42 WNI lainnya masih belum ditemukan. Secara keseluruhan, 140 WNI terdampak, dengan 88 dikonfirmasi selamat dan satu masih dirawat. Di sisi lain, otoritas Filipina melaporkan seorang PRT Filipina juga tewas.
Presiden Taiwan Lai Ching-te telah menyampaikan belasungkawanya untuk korban jiwa dan keluarga mereka. Lai juga menyatakan keprihatinan terhadap korban luka dan yang hilang, dan mengajak semua orang berdoa untuk Hong Kong.
Pengusaha Taiwan terdampak banjir Sumatra
Di Indonesia, banjir melanda Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat sepanjang minggu lalu, hingga merenggut setidaknya 442 nyawa. Sejumlah perusahaan Taiwan di sana juga telah dilaporkan terdampak.
Air merendam permukiman warga. Banjir bandang dan longsor akibat cuaca ekstrem melanda sebagian provinsi Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat sepanjang minggu sejak 24 November lalu, mengakibatkan setidaknya 442 orang meninggal dunia, 402 hilang, dan 646 lainnya luka-luka, menurut data BNPB pada Minggu malam.
TETO Indonesia pada 28 November mengatakan kepada CNA bahwa sejumlah perusahaan Taiwan di Sumatera Utara yang memproduksi sarung tangan karet serta ubin dan semen terdampak cukup besar, karena jalan penghubung kawasan industri serta jalur logistik pelabuhan terendam.
Para pekerja dan tempat tinggal mereka dalam keadaan aman, dan belum ada kebutuhan akan bantuan dari pemerintah Taiwan, kata TETO.
Perayaan Hari Migran di Kaohsiung perlihatkan keberagaman
Beralih ke Kaohsiung. Perayaan Hari Migran berlangsung meriah pada 29 November, diiringi beranekaragam suguhan bercorak kebudayaan berbagai negara, termasuk penampilan kelompok seni imigran baru Indonesia. Juga ada penganugerahan penghargaan imigran baru dan pekerja migran teladan.
Keberagaman Taiwan menunjukkan keindahannya di Pier-2 Art Center Kaohsiung, bersatu-padu dalam perayaan Hari Migran yang digelar Ditjen Imigrasi. Acara tahunan ini diisi parade jalanan, pasar internasional, permainan tantangan.
Kelompok seni imigran baru dari Indonesia, Vietnam, dan Kamboja mempersembahkan tarian serta musik tradisional, menunjukkan wajah baru budaya yang telah berpadu dengan tradisi Taiwan.
Sementara itu, penghargaan juga diberikan untuk 10 imigran baru dan pekerja migran teladan. Di antaranya, Than Yen Wei dan Hong Hsiu Luan dari Indonesia terpilih untuk mendapat kehormatan ini.
Menteri Dalam Negeri Liou Shi Fang mengatakan pemerintah Taiwan telah dan berencana akan kembali merevisi undang-undang untuk semakin mengakomodasi WNA di Taiwan. Liu mengatakan pemerintah berharap imigran baru dapat membangun mimpi di seluruh penjuru Taiwan, demi membangun Taiwan sebagai pulau permata yang indah dan inklusif.
(Oleh Muhammad Irfan dan Jason Cahyadi)
