Taipei, 1 Des. (CNA) Perayaan Hari Migran di Kaohsiung hari Sabtu (29/11) dibuka dengan pawai dan menghadirkan 60 stan pasar multikultural, kios makanan, serta berbagai pertunjukan atraksi, menampilkan kekhasan budaya penduduk imigran baru dan dinamika warna-warni kota di Taiwan selatan tersebut.
Di sisi lain, dalam acara yang digelar Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) di Pier-2 Art Center tersebut juga juga ada penghargaan kepada sepuluh imigran baru dan pekerja migran teladan. Di antaranya, Tan Yen Wei dan Hung Hsiu Luan dari Indonesia terpilih mendapatkan kehormatan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Liu Shih-fang (劉世芳) dalam kata sambutannya mengatakan Kaohsiung adalah kota yang indah dan penuh semangat, dan kegiatan Sabtu melambangkan penghormatan serta keterbukaan Taiwan terhadap keberagaman budaya.
Pemerintah, kata Liu, akan membentuk Direktorat Jenderal Pengembangan Imigran Baru pada 2026 untuk melayani lebih dari 610.000 imigran baru, serta terus mendorong pembelajaran bahasa, pelestarian budaya, dan dukungan kesejahteraan sosial.
Dalam persiapan pembentukan badan tersebut, kata Liu, selain merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dan struktur organisasi, perhatian juga difokuskan pada bagaimana membuat budaya imigran baru lebih terlihat oleh masyarakat.
Liu juga menyampaikan pemerintah akan menyesuaikan pelaksanaan amandemen sebuah undang-undang yang mulai berlaku pada Januari tahun depan, termasuk melonggarkan syarat masa tinggal pengajuan izin tinggal tetap.
Kebijakan ini, kata Liu, diharapkan mampu menarik lebih banyak talenta internasional untuk menetap dan berkontribusi di Taiwan, menyuntikkan energi baru bagi pembangunan nasional.
Pemerintah, ujarnya, berharap para imigran baru dapat membangun mimpi di seluruh penjuru Taiwan, demi membangun negara tersebut sebagai pulau permata yang indah dan inklusif.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai (陳其邁) menyapa para imigran baru dengan berbagai bahasa, dan mengatakan Kaohsiung adalah kota imigran yang menjunjung tinggi nilai keberagaman.
Chen pun mengatakan dirinya menyambut kehadiran seluruh imigran baru untuk berpartisipasi dalam perayaan Hari Migran, seraya berharap para teman anyar dapat perlahan menjadi sahabat lama dan menjadi bagian membanggakan dari Kaohsiung.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan berkepanjangan mereka terhadap kebijakan imigran baru sehingga pemerintah kota memperoleh sumber daya yang memadai untuk menjalankan layanan.
Saat ini, Kaohsiung telah mendirikan satu pusat kegiatan penduduk imigran baru, lima tempat layanan keluarga, 30 titik layanan, serta 126 pos layanan, yang menjangkau komunitas untuk memberikan bantuan langsung sehingga penduduk baru dapat hidup dengan aman dan nyaman di kota tersebut, kata Chen.
Untuk meningkatkan visibilitas budaya imigran baru, kata NIA, Police Broadcasting Service sejak Oktober tahun lalu menayangkan program "The Power of New Immigrants", yang menampilkan kisah kehidupan penduduk baru di Taiwan dengan pendekatan yang dekat dengan keseharian.
Dalam aspek pemberdayaan, kata NIA, Kementerian Dalam Negeri juga memperluas sasaran penerima Dana Pengembangan Imigran Baru, memberikan subsidi kepada instansi pemerintah dan swasta untuk menyelenggarakan berbagai program multikultural.
Program beasiswa dan bantuan pendidikan juga terus digalakkan, yang telah memberi manfaat kepada sekitar 7.600 imigran baru dan anak-anak mereka, dengan total dana lebih dari NT$40 juta (Rp21,21 miliar), guna membantu mereka menjaga keberlangsungan studi dan mengejar perkembangan diri, kata NIA.
(Oleh Hung Hsueh-kuang dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF