FEATURE /Sosok San Chai dan pesonanya di budaya populer Indonesia

03/02/2025 14:58(Diperbaharui 03/02/2025 18:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Barbie Hsu (tengah) bersama para pemeran utama serial Taiwan “Meteor Garden II“ dalam sebuah konferensi pers pada 5 November 2002. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Barbie Hsu (tengah) bersama para pemeran utama serial Taiwan “Meteor Garden II“ dalam sebuah konferensi pers pada 5 November 2002. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Oleh Muhammad Irfan, reporter staf CNA

Nama Barbie Hsu (徐熙媛) mungkin asing bagi kebanyakan orang di Indonesia, namun jika disebutkan nama Dong San Chai (董杉菜), banyak orang, terutama yang tumbuh di awal dekade 2000-an, pasti lebih familiar. Terkenal di Indonesia lewat perannya sebagai Dong San Chai dalam serial "Meteor Garden", kini si gadis yang nampak lugu namun punya karakter kuat itu telah beristirahat dalam damai.

Hsu meninggal dunia di usia yang relatif muda yakni 48 tahun akibat pneumonia setelah terinfeksi influenza saat liburan Tahun Baru Imlek, dikonfirmasi saudarinya hari Senin (3/2) melalui agen mereka. Hsu meninggalkan suaminya, penyanyi dan DJ asal Korea Selatan Koo Jun-yup, serta putri berusia sepuluh tahun dan putra delapan tahun, yang merupakan anak-anak dari pernikahannya dengan mantan suaminya, pengusaha asal Tiongkok Wang Xiaofei (汪小菲).

Sepanjang karirnya, Hsu dianggap sebagai salah satu ikon dari gelombang budaya pop Asia di milenium 2000 lewat karakter Dong San Chai yang ia perankan pada drama televisi Taiwan "Meteor Garden" yang saat itu tayang di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia.

San Chai digambarkan sebagai sosok dari keluarga miskin, namun memiliki pendirian yang teguh, kemauan keras, dan keberanian yang luar biasa. Dia juga penyayang dan tak membiarkan dirinya atau orang lain diintimidasi.

Karakter kuat ini membuatnya sering berseteru, namun juga menarik perhatian geng orang kaya di kampusnya, F4, yang terdiri dari Jerry Yan (言承旭) (memerankan Dao Ming Si), Vic Chou (周渝民) (Hua Ze Lei), Vannes Wu (吳建豪) (Feng Mei Zuo), dan Ken Chu (朱孝天) (Xi Men Yan). Dalam kelanjutan cerita, San Chai menjalin hubungan asmara dengan ketua geng, Dao Ming Si.

Pesona San Chai di Indonesia

Dalam tulisannya "Budaya Pop dan Persaingan Identitas" (2012), sosiolog Ariel Heryanto menyatakan bahwa pasca-Orde Baru, gelombang budaya populer dari Asia, terutama Taiwan dan Korea, sangat mendominasi Indonesia. Heryanto merujuk pada “Meteor Garden“, serial dua musim yang dibintangi oleh Hsu, sebagai contoh budaya populer Taiwan yang begitu berpengaruh di Indonesia pada waktu itu.

Tidak mengherankan, karena di masanya, “Meteor Garden“ mencapai rating yang sangat tinggi dengan 3,08 juta penonton, menandai ledakan awal budaya populer Asia Timur di Indonesia pasca-Soeharto. Dalam penelitian "When Indonesians Routinely Consume Korean Pop Culture: Revisiting Jakartan Fans of the Korean Drama Dae Jang Geum" (2017), peneliti Korea Jae Son Jeong bahkan menyebut bahwa “Meteor Garden“ tidak hanya menjadi perwakilan Taiwan di Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari aliran transnasional budaya pop Asia Timur, jauh sebelum fenomena budaya pop Korea atau hallyu.

Wajah-wajah oriental seperti Hsu, Jerry Yan, Vic Zhou, Vanness Wu, dan Ken Chu menjadi idola baru bagi kaum muda di Indonesia, memperkenalkan referensi baru tentang bagaimana menjadi “Ganteng,” “Cantik,” dan “Menarik.” Terkait hal ini, Ariel Heryanto juga menyinggung beberapa ciri khas yang membuat idola Asia ini berbeda dari idola Barat sebelumnya. Mereka tidak bertato, tidak merokok, tetapi pintar dan kaya. Astri Sinaga dalam “Pop Culture dan Cerita Kita” menambahkan bahwa sosok idola baru ini memiliki kulit putih, bersih, rambut lurus, dan tubuh kurus yang menjadi standar kecantikan dan daya tarik bagi kaum muda Indonesia pada masa itu.

Barbie Hsu (kiri) bersama Vic Zhou dalam sebuah konferensi pers pada 28 Juli 2004. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA) 
Barbie Hsu (kiri) bersama Vic Zhou dalam sebuah konferensi pers pada 28 Juli 2004. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA) 

Dipanggil San Chai

Fenomena budaya populer Taiwan, khususnya Meteor Garden kemudian diekspresikan dalam berbagai bentuk imitasi oleh penggemar di Indonesia. Pada era 2000-an, banyak perempuan Indonesia yang meniru gaya Shancai, tokoh yang diperankan oleh Hsu, dengan rambut lurus dan setelan slim-fit yang menjadi tren. Bahkan, serial tersebut direka ulang dalam versi Indonesia dengan judul "Siapa Takut Jatuh Cinta" yang menggambarkan karakter San Chai melalui tokoh Ony, diperankan Leony Vitria Hartanto, seorang penyanyi dan aktris Indonesia. 

Dalam “Meteor Burden: Meteor Garden Tribute Zine” yang terbit untuk perhelatan “Have You Ever Met Dao Ming Tse” untuk Taipei Biennial 2023/2024 di Taipei Fine Arts Museum, Rissa seorang Pekerja Migran Indonesia yang telah bekerja di Taiwan hampir 12 tahun juga menyiratkan kesukaannya pada "Meteor Garden" dan tentunya sosok Shan Cai. 

Dalam testimoninya, adegan yang selalu ia ingat adalah saat San Chai dipeluk oleh Dao Ming Tse. 

“Bisa dibayangkan, saya dari desa di Jawa Timur, dan saat itu tidak semua orang punya TV. Jadi kami berkumpul di rumah salah satu teman yang punya TV dan nonton “Meteor Garden” bareng-bareng. Acara ini top banget buat perempuan-perempuan di kampung saya. Pas adegan San Chai dipeluk Dao Ming Tse nanti kami akan bersorak rame-rame,” kata Rissa.

“Meteor Garden” pun memperkenalkannya pada Taiwan, yang membuat dirinya begitu girang saat dapat kesempatan bekerja di Taiwan. Teman-teman di kampung sering menggoda dan bertanya apakah dia sudah bertemu dengan Dao Ming Tse, karakter yang diperankan oleh Yan. Meski hanya melihat sang idola dari kejauhan, pengalaman tersebut tetap menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Rissa.

“Waktu itu tahun 2010, Dao Ming Tse (Jerry Yan) datang ke Pulau Matsu di hotel tempat teman saya bekerja. Kebetulan saya juga dulu pernah kerja di pulau itu. Waktu itu saya lihat Dao Ming Tse lagi olahraga di lapangan. Sayang, belum zaman HP (ponsel) canggih,” kata Rissa seraya menambahkan saat duduk di bangku SMP ia kerap dipanggil San Chai oleh guru dan teman-temannya.

“Waktu itu rambutku lurus, badanku juga masih kurus,” kata Rissa.

Barbie Hsu dalam sebuah acara di Shanghai pada 15 Juli 2005. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Barbie Hsu dalam sebuah acara di Shanghai pada 15 Juli 2005. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

San Chai sangat keren

Di Taiwan, negara asal Hsu, mendiang tentu sangat terkenal, terutama berkat perannya sebagai San Chai di “Meteor Garden.” Namun, DJ Spykee, seorang DJ asal Taipei, menyebut bahwa serial tersebut mungkin tidak begitu populer di kalangan anak muda Taipei pada masa itu.

Namun, Ami Tseng, penyanyi-pencipta lagu asal Taipei yang juga aktif di band DSPS, mengutarakan kekagumannya pada sosok San Chai. Ami, yang menonton serial ini saat berusia delapan tahun, menilai San Chai sebagai sosok keren, berkepribadian keras, penuh integritas, dan sangat nyata. “Menurutku ia cocok dengan karakterku yang ingin selalu jadi sosok tangguh dan bicara serta bertindak dengan aura maskulin,” kata Ami.

Kini, sosok San Chai telah pergi, namun warisan karyanya akan abadi.

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.