Kelompok buruh desak pemerintah Taiwan ambil tindakan pencegahan kerja paksa

11/06/2025 20:47(Diperbaharui 11/06/2025 20:47)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Taiwan Labor Front mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lebih proaktif dalam membantu perusahaan mencegah kerja paksa. (Sumber Foto : CNA, 11 Juni 2025).
Taiwan Labor Front mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lebih proaktif dalam membantu perusahaan mencegah kerja paksa. (Sumber Foto : CNA, 11 Juni 2025).

Taipei, 11 Juni (CNA) Sebuah kelompok hak buruh hari Rabu (11/6) mendesak pemerintah Taiwan untuk mengambil langkah yang lebih proaktif dalam membantu perusahaan mencegah kerja paksa, menyusul dirilisnya survei yang mengungkapkan adanya kesenjangan signifikan dalam kesadaran dan tindakan korporasi.

Sekretaris Jenderal Taiwan Labor Front, Son Yu-liam (孫友聯), mengatakan bahwa meskipun Taiwan memainkan peran kunci dalam rantai pasok global, terutama di bidang elektronik, kesadaran akan risiko kerja paksa dalam rantai pasok masih belum memadai.

Mengutip survei terbaru kelompoknya terhadap 500 perusahaan terbesar di Taiwan berdasarkan modal disetor (tidak termasuk perusahaan keuangan dan investasi), hanya 18 persen yang memiliki departemen khusus untuk menangani isu kerja paksa, Son mengatakan.

Survei tersebut juga menemukan bahwa hampir 80 persen perusahaan berharap pemerintah dapat memberikan panduan kebijakan yang lebih jelas dan pelatihan tentang pencegahan kerja paksa, kata Son dalam konferensi pers.

Sementara 70 persen perusahaan memasukkan klausul anti-kerja paksa dalam kontrak pengadaan, banyak yang masih kekurangan mekanisme pengaduan dan upaya pemulihan yang efektif bagi pekerja, tambahnya.

Hanya 38,6 persen perusahaan yang menyediakan bentuk pemulihan apa pun, dan lebih dari 90 persen mengatakan mereka belum pernah menerima bantuan pemerintah terkait isu ini.

Son menekankan bahwa ekonomi Taiwan yang berorientasi ekspor harus selaras dengan standar hak asasi manusia internasional, sambil mendesak pemerintah untuk membuat undang-undang tentang tanggung jawab korporasi, memberikan pelatihan dan dukungan, serta mengeluarkan kerangka kebijakan yang jelas.

(Oleh Wu Hsin-yun, Lee Hsin-Yin, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.