Taipei, 18 Okt. (CNA) Kapal-kapal penjaga pantai Tiongkok yang dikerahkan bersamaan dengan kapal-kapal Angkatan Laut Tiongkok dalam latihan militer yang diadakan dekat Taiwan harus dilihat sebagai bagian dari latihan tersebut dan bukan hanya penegakan hukum, kata Menteri Pertahanan Taiwan pada Kamis (17/10).
Dalam sidang Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) hari Kamis, anggota Parlemen dari Partai Progresif Demokratik -- partai yang sedang berkuasa, Loh Meei-ling (羅美玲) mengatakan bahwa Tiongkok mengerahkan jumlah kapal penjaga pantai terbanyak dalam satu operasi sejak 2020 selama latihan militer "Pedang Gabungan-2024B".
Tiongkok mengerahkan 17 kapal penjaga pantai di perairan sekitar Taiwan selama latihan hari Senin tersebut, termasuk lima kapal di sekitar Pulau Matsu, Pulau Dongyin, dan Desa Wuqiu, menurut Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan.
Selain itu, kata Loh, kapal penjaga pantai Tiongkok berbobot 12.000 ton, 2901, yang kekuatan tembaknya setara dengan kapal perang Angkatan Laut kelas kedua, juga dikerahkan selama "Pedang Gabungan-2024B.
Mengacu gambar yang dirilis penjaga pantai Tiongkok pada Senin yang telah dibagikan secara daring, Loh mengatakan Tiongkok tampaknya ingin menurunkan kewaspadaan rakyat Taiwan, yang bisa meningkatkan risiko Tiongkok melancarkan serangan mendadak ke Taiwan dengan cepat mengubah latihan militer menjadi invasi.
Dalam gambar tersebut, penjaga pantai Tiongkok mengklaim bahwa mereka telah mengelilingi Taiwan dengan "Patroli penegakan hukum" yang dilakukan selama latihan hari Senin dan menunjukkan jalur yang diambil untuk patroli tersebut berbentuk hati.
Gambar tersebut diberi keterangan dalam bahasa Mandarin: "Patroli ini dalam bentuk mencintai Anda."
Diminta Loh untuk memberikan komentar, Menteri Pertahanan Wellington Koo (顧立雄) mengatakan kapal-kapal penjaga pantai Tiongkok yang bertindak bersama dengan Angkatan Laut Tiongkok dalam latihan militer seharusnya tidak dilihat sebagai pelaksanaan tugas penegakan hukum, tetapi sebagai bagian dari latihan tersebut.
MND telah mempersiapkan skenario di mana pasukan Tiongkok tiba-tiba mengubah misi pelatihan menjadi latihan militer dan latihan militer menjadi invasi, kata Koo. Simulasi ini dilakukan pada latihan militer Han Kuan tahun ini, tambahnya.
Jelas bahwa penjaga pantai Tiongkok mencoba untuk melakukan perang hukum, kognitif, dan psikologis terhadap rakyat Taiwan dengan "Penegakan hukum" mereka pada Senin, kata Koo.
Taktik ini dimaksudkan untuk memberikan kesan bahwa Selat Taiwan adalah "Perairan internal" Tiongkok dan masalah Taiwan adalah "Urusan internal" Tiongkok, jelasnya.
Angkatan Laut Taiwan akan memastikan pembagian intelijen yang cukup dan tepat waktu dengan Direktorat Jenderal Penjaga Pantai negara tersebut dan bekerja sama dalam menanggapi setiap kemungkinan gangguan "zona abu-abu" penjaga pantai Tiongkok, tambah Koo.
Selesai/IF