Taipei, 10 Okt. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Jumat (10/10) mengatakan Taiwan akan menerapkan sepuluh inisiatif infrastruktur kecerdasan buatan (AI) baru untuk memperkuat posisi terdepannya dalam pengembangan teknologi global.
"Selain membantu menjadikan Taiwan salah satu dari lima pusat komputasi teratas di dunia, kami juga akan berinvestasi lebih agresif dalam R&D di tiga bidang teknologi utama -- teknologi kuantum, silikon fotonik, dan robotika," kata Lai dalam pidato Hari Nasionalnya.
Inisiatif-inisiatif tersebut, yang digambarkan sebagai "rantai gunung penjaga" untuk memperkuat kemampuan industri Taiwan, bertujuan untuk mempromosikan penerapan AI di berbagai bidang, kata Lai.
Meskipun ia tidak merinci lebih lanjut, pernyataan Lai sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) pada Agustus bahwa kementerian dan lembaga kabinet akan mulai mengalokasikan anggaran untuk sepuluh inisiatif infrastruktur AI baru mulai 2026, mengacu pada Rencana Aksi AI Amerika Serikat yang dirilis bulan Juli.
Menurut Cho, inisiatif-inisiatif tersebut akan berfokus pada aplikasi cerdas, fondasi infrastruktur, dan teknologi kunci, seperti silikon fotonik, komputasi kuantum, dan robotika. Ratusan miliar dolar Taiwan akan diinvestasikan dalam rencana ini.
Pada Jumat, Lai menggambarkan 2025 sebagai tahun kebangkitan Taiwan, menekankan kinerja kuat dan posisi unggul industri semikonduktor, teknologi informasi dan komunikasi, serta komponen elektronik Taiwan dalam rantai pasok global.
Menyoroti angka ketenagakerjaan domestik terbaik dalam 25 tahun terakhir, Lai mencatat bahwa indeks saham acuan Taiwan baru-baru ini mencapai rekor tertinggi 27.301 poin, dengan total kapitalisasi pasar melampaui US$3 triliun (Rp49,7 kuadriliun) dan menempati peringkat kedelapan secara global.
Taiwan juga memimpin Empat Macan Asia dan Tiongkok dalam pertumbuhan ekonomi, dengan tingkat 5,1 persen yang diperkirakan Asian Development Bank dalam laporan terbarunya.
Selain mempertahankan keunggulan kompetitif Taiwan, Lai mengatakan negara akan terus memperdalam kemitraan globalnya, termasuk upaya untuk mengatasi defisit perdagangan dengan Amerika Serikat dan mendorong negosiasi tarif.
Diminta mengomentari pidato tersebut, analis sekuritas senior Boryi Chien (簡伯儀) mengatakan bahwa lingkungan internasional secara keseluruhan tetap positif dan strategi kompetitif yang diusulkan Lai dapat membantu mempertahankan momentum pasar.
Manfaat kebijakan diperkirakan akan terus mendorong modal ke sektor terkait, khususnya saham bertema AI, kedirgantaraan, jaringan, dan pertahanan lainnya, katanya, seraya menambahkan bahwa investor juga dapat mencari perusahaan dengan kinerja pendapatan September yang kuat.
Terlepas dari ancaman eksternal dan perubahan global yang cepat, Lai mengatakan bahwa "kinerja ekonomi Taiwan jelas terlihat oleh semua, dan posisi kunci kami dalam rantai pasok global tidak dapat ditantang maupun digantikan."
"Taiwan yang pasti akan menjadi kekuatan penting, andal, dan stabil bagi dunia yang tidak pasti," tambahnya.
Selesai/ JC
