LINTAS SELAT /Presiden Lai tekankan kekuatan pertahanan dan persatuan hadapi tekanan Beijing

02/09/2025 16:06(Diperbaharui 02/09/2025 16:06)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Dalam sebuah upacara memperingati Hari Angkatan Bersenjata di Taipei hari Selasa, Presiden Lai Ching-te memberikan tepuk tangan kepada personel militer peraih penghargaan. (Sumber Foto : CNA, 2 September 2025)
Dalam sebuah upacara memperingati Hari Angkatan Bersenjata di Taipei hari Selasa, Presiden Lai Ching-te memberikan tepuk tangan kepada personel militer peraih penghargaan. (Sumber Foto : CNA, 2 September 2025)

Taipei, 2 Sep. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Selasa (2/9) menekankan pentingnya kemampuan pertahanan yang kuat dan persatuan nasional untuk menghadapi upaya Beijing mengubah status quo di Selat Taiwan, termasuk melalui peningkatan intensitas pelanggaran militer.

"Perdamaian berasal dari tekad untuk melawan agresi dan kekuatan untuk membela diri," kata Lai kepada sekelompok personel militer, termasuk beberapa perwira tinggi di Taipei, menggambarkan situasi keamanan Taiwan saat ini semakin parah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok berupaya mengubah status quo lintas selat dengan mengirimkan pesawat dan kapal militer dekat Taiwan untuk operasi berintensitas tinggi, sekaligus melakukan taktik "zona abu-abu" dan perang kognitif terhadap Taiwan, ujar Lai.

Tindakan Tiongkok "Tidak hanya ancaman bagi demokrasi dan kebebasan Taiwan, tetapi juga tantangan bagi dunia demokratis," ujarnya.

Komentar itu disampaikan sehari sebelum otoritas Tiongkok dijadwalkan menggelar parade militer besar di Beijing pada Rabu untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia II setelah penyerahan Jepang, dengan para pemimpin Rusia, Korea Utara, dan Iran dilaporkan hadir.

Presiden Taiwan menyoroti pentingnya solidaritas sosial dan kesiapsiagaan, baik dalam aspek militer maupun masyarakat, dengan mencatat bahwa hanya dengan menumbuhkan kualitas-kualitas ini "Kita benar-benar dapat menjaga kedaulatan dan demokrasi bangsa kita."

Ia juga memaparkan langkah pemerintahannya selama setahun terakhir untuk meningkatkan gaji dan tunjangan prajurit serta menambah anggaran pertahanan dan investasi, sebagai bagian dari upaya memperkuat kemampuan militer.

Lai turut menyampaikan terima kasih kepada para perwira militer, khususnya mereka yang bertugas menjaga Taiwan di tengah pelanggaran dan manuver militer Tiongkok di dekat wilayah udara dan perairan teritorial negara itu, karena telah "Memikul tanggung jawab untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan Republik Tiongkok (Taiwan)."

(Oleh Teng Pei-ju dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.