Taipei, 14 Okt. (CNA) Taiwan High Speed Rail (THSR) mengatakan pada Senin (13/10) bahwa mereka masih berkomitmen untuk menjadikan semua gerbong di keretanya sebagai "gerbong hening", namun telah menyesuaikan pendekatan penegakannya setelah menerima keluhan bahwa kebijakan tersebut tidak ramah terhadap anak-anak.
Perusahaan mengatakan telah mengganti kartu saku kursi yang bertuliskan "gerbang hening", dan mulai hari Minggu berhenti mengirim staf untuk memberitahu penumpang agar tetap tenang.
Kartu kursi baru sekarang menampilkan grafis yang mengingatkan penumpang untuk menggunakan alat pendengar, melakukan panggilan telepon di ruang sambungan antar gerbong, dan menjaga percakapan dengan volume rendah.
THSR menegaskan kembali bahwa kebijakan yang diluncurkan pada 22 September ini menargetkan penumpang yang mengabaikan aturan tersebut, bukan anak-anak.
Ditambahkan bahwa mereka akan terus mempromosikan aturan ini, dengan mengutip survei terbaru yang menunjukkan adanya "dukungan luas" dari para penumpang.
Kebijakan baru THSR ini menuai kritik setelah dianggap memberikan tekanan kepada keluarga untuk membuat anak-anak mereka tetap tenang.
Sebuah unggahan di media sosial menceritakan sebuah insiden di mana seorang ibu yang bepergian dengan dua anak kecil ditunjukkan sebuah tanda oleh staf yang memintanya untuk menurunkan suara anak-anaknya.
Baca juga: Pejabat transportasi bela kebijakan "gerbong hening" kereta cepat Taiwan
Dalam konferensi pers hari Selasa, Ketua Partai New Power Claire Wang (王婉諭) mengatakan kebijakan THSR seharusnya menekankan sopan santun saat menggunakan perangkat elektronik, bukan hanya soal ketenangan.
Wu Hsin-tai (吳欣岱) dari Partai Taiwan Statebuilding menambahkan bahwa jika THSR bersikeras menegakkan kebijakan tersebut, sebaiknya hanya menetapkan gerbong tertentu sebagai zona tenang, bukan seluruh kereta, sambil tetap menciptakan suasana yang ramah anak.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Shih Chung-liang (石崇良) mengatakan hari Senin bahwa Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) sedang mencari "solusi yang lebih fleksibel" bersama lembaga lain dalam waktu satu bulan.
Sebagai otoritas yang mengawasi Undang-Undang Perlindungan Kesejahteraan dan Hak Anak dan Remaja, Shih mengatakan MOHW tidak menentang kebijakan tersebut namun mendesak perusahaan untuk mempertimbangkan aspek ramah anak dalam pelaksanaannya.
(Oleh Chen Chieh-ling, Yu Hsiao-han, Wang Yang-yu, Hsiao Hsu-chen, dan Jennifer Aurelia)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/IF