Taipei, 9 Okt. (CNA) Sebanyak 88 warga negara Indonesia (WNI) berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang digelar pada Minggu (5/10) pukul 11 pagi di Taipei Blood Center (TFBS), dekat Stasiun MRT Zhongxiao Dunhua, menurut ketua panitia Ika Susanti.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh UTT-Peduli (Universitas Terbuka Taiwan Peduli) bekerja sama dengan PPI TMU (Perhimpunan Pelajar Indonesia Taipei Medical University), serta didukung oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan Taiwan Blood Services Foundation (TBSF).
Ika Susanti mengatakan pada CNA bahwa kegiatan donor darah tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan kemanusiaan di kalangan mahasiswa serta masyarakat Indonesia di Taiwan. Selain membantu memenuhi kebutuhan stok darah di TBSF, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata solidaritas dan kebersamaan diaspora Indonesia di luar negeri.
Katika ditanya siapa saja yang menjadi pendonor, Ika mengatakan sebagian besar pendonor merupakan WNI dari kalangan pekerja migran Indonesia (PMI), mahasiswa, dan masyarakat Indonesia lainnya di Taiwan. Selain itu, terdapat juga beberapa peserta warga Taiwan yang ikut berpartisipasi sebagai wujud solidaritas.
Ika mengatakan bahwa pihaknya bersyukur karena kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Seluruh darah yang didonorkan langsung diterima dan dikelola oleh TBSF untuk disalurkan ke rumah sakit di seluruh wilayah Taiwan sesuai dengan standar dan sistem nasional layanan darah Taiwan,” ujarnya.
Salah satu pendonor, Tariyah mengatakan kepada CNA bahwa dari dulu ia ingin sekali melakukan donor darah di Taiwan sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat Taiwan.
“Dari dulu ingin ikut donor darah, tapi saya masih tinggal jauh dari Taipei. Akhirnya kesampean ikut doroh darah sekarang karena kerja saya di New Taipei City. Saya tahu informasi ini dari media sosial.” Ujar Tariyah yang bekerja sebagai perawat migran selama 10 tahun di Taiwan.
Saat ditanya bagaimana tanggapan majikan, ia menambahkan bahwa majikannya mengizinkan untuk donor darah. Ia pun mengatakan bahwa Taiwan adalah rumah kedua baginya, dan dengan cara donor darah adalah cara berterima kasih dengan Taiwan agar darahnya bisa bermanfaat untuk masyarakat Taiwan yang membutuhkan.