Taipei, 7 Des. (CNA) Biro Investigasi Kriminal (CIB) pada hari Sabtu (5/12) membenarkan keputusan pemerintah untuk memblokir aplikasi selama satu tahun, di tengah kritik bahwa aplikasi media sosial Tiongkok yang populer tersebut sedang menjadi sasaran sanksi.
Dalam sebuah pernyataan, CIB mengatakan tindakan tersebut dilakukan setelah aplikasi yang memiliki 3 juta pengguna di Taiwan dan dikenal dalam bahasa Inggris sebagai RedNote itu gagal mengambil tindakan korektif meskipun telah berulang kali diminta, dan langkah tersebut sejalan dengan undang-undang yang menargetkan penipuan dan kejahatan siber.
CIB menindak aplikasi tersebut setelah menyimpulkan bahwa aplikasi itu digunakan untuk penipuan dan pelanggaran keamanan siber serta menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional.
Pada hari Kamis, pemerintah memerintahkan penyedia layanan internet untuk memblokir akses ke aplikasi tersebut secara efektif segera. Meskipun masih dapat diunduh, aplikasi ini membutuhkan waktu lama untuk memuat fungsinya, sehingga secara efektif tidak dapat digunakan.
Beberapa kritikus, termasuk Ketua Kuomintang (KMT) Cheng Li-wun (鄭麗文), mempertanyakan mengapa hanya Xiaohongshu yang diblokir, sementara platform lain yang juga menjadi sumber penipuan seperti Facebook, Instagram, Line, Google, TikTok, dan Threads tidak diblokir.
CIB mengatakan pemerintah memperlakukan semua platform yang tidak patuh secara setara.
Dengan mencontohkan Meta, biro tersebut mengatakan perusahaan itu telah dikenai sanksi tiga kali tahun ini karena iklan yang tidak diungkapkan, manajemen yang buruk, dan kegagalan menghapus penipuan, dengan total denda sebesar NT$18,5 juta (Rp9,8 miliar).
Namun, berbeda dengan Xiaohongshu, platform besar dengan basis pengguna yang besar -- termasuk Meta (Facebook, Instagram, Threads), TikTok, Google (YouTube), dan LINE -- semuanya telah mematuhi peraturan pemerintah, kata CIB.
Selain itu, platform-platform ini memiliki perwakilan hukum di Taiwan untuk menangani sengketa terkait dan menerapkan langkah-langkah anti-penipuan, seperti verifikasi identitas wajib dan peninjauan rencana pencegahan penipuan, sehingga mereka sepenuhnya bertanggung jawab, berbeda dengan Xiaohongshu, kata CIB.
Berdasarkan statistik dari Hotline Anti-Penipuan 165, dari Januari 2024 hingga November 2025, otoritas setempat menerima 1.706 pengaduan penipuan yang melibatkan Xiaohongshu, yang mengakibatkan kerugian finansial lebih dari NT$240 juta, kata CIB.
Hal ini menunjukkan bahwa platform tersebut jelas telah menjadi pusat aktivitas penipuan, kata biro tersebut.
Pada 2 Juli, Biro Keamanan Nasional melakukan pemeriksaan keamanan siber pada lima aplikasi buatan Tiongkok, termasuk Xiaohongshu.
Xiaohongshu gagal dalam semua 15 indikator pengujian, termasuk pengumpulan data pribadi yang berlebihan dan penyalahgunaan izin, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius, menurut CIB.
Penggunaan Xiaohongshu untuk penipuan dan pelanggaran keamanan siber telah sangat merugikan kepentingan publik, mengganggu ketertiban sosial, dan menimbulkan potensi risiko terhadap keamanan nasional, kata biro investigasi.
CIB menambahkan bahwa tindakan pemerintah sesuai dengan Pasal 42 Undang-Undang Pencegahan Bahaya Kejahatan Penipuan, yang memungkinkan otoritas memerintahkan penyedia layanan internet untuk menangguhkan atau membatasi akses ke situs web dalam keadaan darurat agar warga negara tidak mudah menjadi korban penipu.
Selesai/IF