Studi: Olahraga tetap bermanfaat, namun kurang optimal, di udara dengan PM2.5 tinggi

06/12/2025 10:05(Diperbaharui 06/12/2025 10:05)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Ku Po-wen, seorang profesor terkemuka di National Chung Hsing University (NCHU), memaparkan temuannya tentang PM2.5 dan olahraga pada hari Rabu. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2025)
Ku Po-wen, seorang profesor terkemuka di National Chung Hsing University (NCHU), memaparkan temuannya tentang PM2.5 dan olahraga pada hari Rabu. (Sumber Foto : CNA, 3 Desember 2025)

Taipei, 6 Des. (CNA) Masih ada manfaat kesehatan dari berolahraga meskipun terpapar tingkat partikel halus (PM2.5) yang berlebihan, namun manfaat tersebut dapat berkurang hingga setengahnya, menurut sebuah studi yang dipimpin oleh seorang profesor dari National Chung Hsing University (NCHU).

Studi tersebut menemukan bahwa 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu dapat menurunkan angka kematian akibat segala sebab sekitar 30 persen ketika paparan PM2.5 berada di bawah 25 mikrogram per meter kubik (μg/m³).

Manfaat tersebut turun menjadi 12-15 persen penurunan angka kematian ketika paparan mencapai atau melebihi tingkat tersebut, kata Ku Po-wen (古博文), profesor terkemuka di Graduate Institute of Sports and Health Management NCHU sekaligus peneliti utama studi tersebut, dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu (3/12). 

Hasil serupa juga ditemukan untuk angka kematian akibat penyakit kardiovaskular dan kanker, katanya.

Namun, efek perlindungan olahraga terhadap angka kematian tidak signifikan untuk kematian akibat kanker pada tingkat 35-50 μg/m³.

Ku mengatakan bahwa meskipun semua kota di Taiwan saat ini memiliki rata-rata tahunan PM2.5 di bawah 25 μg/m³, rata-rata tersebut tidak mencerminkan paparan nyata di semua waktu dan lokasi.

Konsentrasi aktual berfluktuasi seiring perubahan musim, kondisi cuaca, topografi, dan arus lalu lintas, katanya.

Ku menyarankan agar orang yang ingin berolahraga di luar ruangan memeriksa kualitas udara secara real time dan memutuskan untuk berolahraga pada waktu dan tempat dengan kualitas udara yang baik.

Studi ini, yang merupakan kolaborasi dengan lembaga penelitian di Asia, Eropa, dan Australia, mengumpulkan data dari lebih dari 1,5 juta orang dewasa dari berbagai negara selama 10 tahun, menurut siaran pers dari NCHU.

Studi ini diterbitkan di BMC Medicine Journal pada 28 November.

(Oleh Chao Li-yen, Wu Kuan-hsien, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.