Taipei, 2 Des. (CNA) Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan hari Selasa (2/12) menegaskan kedaulatan negaranya, setelah beredarnya video dugaan percakapan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin yang menekankan Taiwan adalah provinsi Tiongkok.
Kepada CNA, MOFA hari Selasa menolak mengomentari laporan tentang isi "Video yang belum terverifikasi" itu, namun menegaskan kedaulatan Taiwan sebagai negara.
"Kami menegaskan kembali bahwa Republik Tiongkok (Taiwan) adalah negara yang berdaulat dan merdeka, dan tidak berada di bawah yurisdiksi Republik Rakyat Tiongkok. Status kedaulatan negara kami tidak akan terpengaruh oleh komentar individu manapun," kata MOFA.
MOFA mengatakan mereka mencatat belakangan ini banyak negara di kawasan secara terbuka menyampaikan perhatian mereka terhadap perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, serta mengapresiasi upaya dan kontribusi Taiwan dalam mempertahankan status quo.
"Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki prinsip serupa untuk bersama-sama mendukung tatanan internasional yang berbasis aturan," kata MOFA kepada CNA.
Perbincangan dalam video yang beredar tersebut diambil sebelum Sjafrie berangkat ke Tokyo untuk pertemuan 2+2 bersama Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dan merujuk pada rencana perjumpaannya dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada 18 November, dilansir Republika.
"Kita hati-hati, jangan diajak bikin statement," kata suara yang serupa dengan Prabowo kepada Sjafrie, kemungkinan untuk mencegah dibuatnya pernyataan bersama dengan Jepang yang mendukung Taiwan. "Pokoknya kita jaga hubungan kita dengan Tiongkok."
"Masalah Taiwan bagi kita kan udah jelas. Itu provinsinya Tiongkok," kata Prabowo, menambahkan bahwa apa yang ingin dilakukan Republik Rakyat Tiongkok terhadap Taiwan adalah urusan dalam negeri mereka.
Prabowo juga mengaitkan hal tersebut dengan Papua, menyebut bahwa, "Itu urusan provinsi kita. Jangan ada negara asing melibat."
Ia juga mengklaim "Semua orang di dunia mengakui 'One China Policy'," begitu juga Indonesia. "Kita tidak bergeser dari sikap kita bahwa kita tidak mau mengurusi urusan dalam negeri negara sahabat."
Republika mengatakan mereka telah mencoba mengonfirmasi video itu kepada Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Rico Ricardo Sirait. "Mohon waktu untuk menjawab," ujarnya, Senin.
Sebelumnya, hubungan Tiongkok-Jepang memanas setelah Takaichi dalam sebuah sesi parlemen pada 7 November mengatakan serangan Beijing terhadap Taiwan akan dianggap sebagai "Situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang," sehingga dapat memicu respons militer dari Tokyo.
Sebagai tanggapan, Tiongkok mengatakan "Pernyataan provokatif secara terang-terangan tentang Taiwan" telah "Semakin merusak suasana pertukaran antarmasyarakat ... menciptakan risiko tambahan terhadap keselamatan dan keamanan warga negara Tiongkok di Jepang."
Sejak saat itu, Tiongkok telah memberlakukan serangkaian langkah yang bertujuan merugikan ekonomi Jepang. Ini termasuk imbauan untuk tidak melakukan perjalanan dan studi di Jepang.
Laporan NHK juga melaporkan Tiongkok telah menangguhkan impor produk laut dari Jepang, dengan alasan perlunya penilaian pemantauan air olahan dan diencerkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak -- meski berbagai pihak menanggapnya sebagai bagian dari isu ini.
Menanggapi isu ini, Taiwan telah menyerukan Tiongkok untuk menghentikan "koersi hibrida" terhadap Jepang, dengan juru bicara Kantor Kepresidenan, Karen Kuo (郭雅慧) pada 15 November mengatakan tindakan sepihak Beijing yang "tidak pantas" mengancam keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu, Presiden Taiwan Lai Ching-te (賴清德) membagikan foto-foto berpose bersama susyi di berbagai platform, menulis dalam keterangan bahwa ia menikmati sup miso dan susyi yang dibuat dengan makanan laut dari Kagoshima dan Hokkaido.
Hal ini senada dengan seruan Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) agar masyarakat Taiwan menunjukkan dukungan untuk Jepang dengan bepergian ke sana dan membeli lebih banyak produk mereka.
Selesai/IF