Taipei, 7 Des. (CNA) Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) pada hari Jumat (5/12) mengatakan bahwa para penggemar Taiwan menjanjikan "penjualan tiket habis satu demi satu" untuk para penampil Jepang yang menghadapi reaksi negatif di Tiongkok setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyarankan bahwa Tokyo dapat campur tangan jika Taiwan diserang.
"Pernyataan Perdana Menteri Takaichi yang sangat mengharukan mencerminkan komitmen pemerintah Jepang dan rakyatnya terhadap keadilan dan perdamaian meskipun menghadapi tekanan besar," kata Cho dalam pertemuan dengan kepala Asosiasi Pertukaran Jepang-Taiwan, Shuzo Sumi, di Taipei.
Pernyataan Takaichi memicu serangkaian tindakan balasan dari Beijing, termasuk mendorong pengurangan pariwisata ke Jepang, menangguhkan beberapa impor makanan laut Jepang, dan menekan penyelenggara untuk membatalkan atau mengganggu konser di Tiongkok oleh penyanyi Jepang Ayumi Hamasaki dan Maki Otsuki, di antara lainnya.
Cho mengatakan situasi tersebut telah mendorong perubahan di antara para pelancong Taiwan, dengan banyak yang memilih Jepang sebagai tujuan mereka sebagai bentuk dukungan.
Ia menambahkan bahwa solidaritas ini juga meluas ke para penghibur Jepang, dengan mengatakan bahwa para penampil yang menjadi target Tiongkok dapat mengharapkan sambutan meriah dan pertunjukan yang terjual habis di Taiwan.
Sementara itu, Sumi mencatat bahwa pada Konferensi Ekonomi dan Perdagangan Taiwan-Jepang ke-49 pada hari Kamis, kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama bea cukai regional dan perjanjian perdagangan digital, yang meningkatkan kerja sama bilateral.
Ia menambahkan bahwa ia akan menghadiri Forum Kerja Sama Bisnis Pasar Ketiga Taiwan-Jepang pada hari yang sama, yang bertujuan untuk membangun kemitraan antara bisnis Taiwan dan Jepang untuk bersama-sama memasuki pasar luar negeri.
Selesai/ML