Taipei, 6 Des. (CNA) Kementerian Lingkungan Hidup Taiwan (MOENV) pada hari Jumat (5/12) mengumumkan bahwa Taiwan akan menghentikan pembakaran limbah makanan pada akhir tahun 2027, dan lebih memilih menggunakan metode ramah lingkungan seperti pengomposan atau mengubahnya menjadi biomassa.
MOENV membuat pengumuman tersebut dalam konferensi pers pada hari Jumat untuk menjelaskan rencana yang telah disetujui oleh Kabinet pada hari Kamis untuk menghentikan penggunaan limbah makanan dalam peternakan babi paling lambat 31 Desember 2026.
Rencana tersebut juga akan membuka jalan bagi pelarangan penuh mulai tahun 2027 sebagai bagian dari upaya mencegah demam babi Afrika.
Berdasarkan rencana yang dipresentasikan oleh Kementerian Pertanian Taiwan (MOA) dan MOENV dalam pertemuan hari Kamis, tahun 2026 akan menjadi tahun transisi.
Dalam konferensi pers hari Jumat, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Shen Chih-hsiu (沈志修) menjelaskan bahwa selama tahun transisi, sebagian besar limbah makanan akan dikumpulkan dan kemudian didaur ulang.
Daur ulang limbah makanan termasuk mengubahnya menjadi bahan seperti kompos dan biomassa.
Menurut Lin Tso-hsiang (林左祥), wakil direktur jenderal Administrasi Pengelolaan Lingkungan MOENV, sekitar 1.384 ton limbah makanan perlu diproses setiap hari untuk didaur ulang dan dimanfaatkan kembali selama tahun transisi.
Fasilitas pengolahan limbah makanan di Taiwan saat ini dapat menangani 1.100 ton dari rata-rata 1.384 ton setiap hari, dengan sekitar 284 ton dikirim ke 25 insinerator di Taiwan atau dikubur di tanah.
Lin mengatakan fasilitas akan meningkatkan kapasitas pengolahan mereka sebesar 620 ton selama tahun transisi, sementara jumlah limbah makanan yang dikirim ke insinerator atau dikubur akan tetap sama.
Lin menambahkan bahwa pemerintah berencana untuk lebih meningkatkan kapasitas fasilitas pengolahan limbah makanan menjadi 1.720 ton pada akhir tahun 2026 dan meningkatkan jumlah limbah makanan yang dikirim ke insinerator atau dikubur menjadi 395 ton.
Namun, dengan rencana ke depan untuk meningkatkan kapasitas fasilitas daur ulang dan pemanfaatan limbah makanan menjadi 2.119 ton pada akhir tahun 2027, produksi limbah makanan akan seimbang dengan kemampuan Taiwan untuk memproses limbah makanan dan mengakhiri pengiriman limbah makanan ke insinerator, kata Lin.
Dengan rencana untuk terus mengirim limbah makanan ke insinerator hingga akhir tahun 2027, Lin menambahkan bahwa pemerintah akan memperkuat pengelolaan insinerator dan meningkatkan pemeriksaan emisi dioksin di fasilitas tersebut.
Selain meningkatkan kemampuan Taiwan untuk mendaur ulang dan memanfaatkan limbah makanan, Lin juga mengatakan bahwa penurunan jumlah limbah makanan sama pentingnya.
Selesai/IF