Taipei, 30 Nov. (CNA) Mulai 1 Januari 2026, pekerja di Taiwan yang ingin mencairkan Manfaat Pensiun Hari Tua Asuransi Tenaga Kerja harus berusia minimal 65 tahun, dan tidak akan dinaikkan lagi kecuali ada perubahan hukum, kata pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (MOL).
Saat manfaat tersebut diluncurkan pada 2009, peraturan menetapkan mekanisme peningkatan bertahap usia pencairan penuh, mengikuti tren pekerja yang bekerja lebih lama dan pola klaim pensiun.
Aturan ini menetapkan usia pencairan naik satu tahun pada tahun kesepuluh pelaksanaan, lalu naik dua tahun setiap dua tahun berikutnya, hingga mencapai batas maksimal 65 tahun.
Sesuai mekanisme tersebut, mulai 2026, pekerja harus berusia 65 tahun untuk mencairkan penuh Manfaat Pensiun Hari Tua Asuransi Tenaga Kerja. Ini merupakan batas usia tertinggi yang saat ini ditetapkan peraturan.
Kepada CNA, Wakil Direktur Divisi Asuransi Ketenakerjaan MOL, Chen Wen-tsung (陳文宗) mengatakan bahwa pada 2024 usia pencairan penuh telah dinaikkan menjadi 64 tahun. Misalnya, pekerja yang lahir pada 1961 harus menunggu hingga 2025 untuk memperoleh pensiun penuh.
Dengan pola yang sama, pekerja yang lahir pada 1962 dapat mencairkan penuh pada 2027 ketika mereka mencapai usia 65 tahun, kata Chen.
Chen menegaskan bahwa usia 65 tahun adalah batas maksimum yang ditentukan undang-undang, dan tidak akan dinaikkan lagi kecuali dilakukan revisi aturan.
Selain pencairan penuh, terdapat skema pengambilan lebih awal, di mana pekerja dapat menarik pensiun hingga lima tahun sebelum usia resmi, namun dengan pengurangan 4 persen per tahun, ujarnya.
Menurut data Biro Asuransi Tenaga Kerja Taiwan, rata-rata usia pencairan pensiun saat ini adalah 61,42 tahun, dengan rata-rata masa iuran 29,9 tahun dan Manfaat Pensiun Hari Tua Asuransi Tenaga Kerja bulanan sebesar NT$19.344 (Rp10,258 juta).
(Oleh Hao Hsueh-ching dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC
