Taipei, 5 Des. (CNA) Dewan Urusan Daratan (MAC) pada hari Kamis (14/12) mengatakan bahwa mereka "tidak puas" dengan cara otoritas Tiongkok memulangkan 10 warga negara Taiwan yang telah menyelesaikan hukuman penjara di Tiongkok karena kasus penipuan, dengan mengatakan bahwa kasus tersebut tidak ditangani sesuai dengan perjanjian lintas selat yang masih berlaku.
"Meskipun kami tidak puas, kami tetap harus menangani masalah ini secara pragmatis, jadi kami mengizinkan 10 orang tersebut naik kapal kembali ke Kinmen kemarin," kata wakil kepala dan juru bicara MAC, Liang Wen-chieh (梁文傑), dalam jumpa pers rutin di Taipei.
Kepulangan mereka, kata Liang, berbeda dari praktik sebelumnya di bawah Perjanjian Kerja Sama Pemberantasan Kejahatan dan Bantuan Hukum Timbal Balik Lintas Selat karena pemberitahuan singkat yang diberikan oleh Tiongkok.
Ia menanggapi laporan United Daily News (UDN) yang menyatakan bahwa 10 warga negara Taiwan yang terlibat penipuan di Kamboja telah ditangkap dan dipenjara di Tiongkok. Setelah menyelesaikan hukuman mereka, mereka dideportasi pada hari Rabu dan masuk ke Kinmen dari Xiamen melalui jalur feri "mini-three-links".
Kinmen, sebuah kabupaten terpencil milik Taiwan yang terletak tepat di lepas Provinsi Fujian, Tiongkok, terhubung ke Xiamen melalui jalur feri tersebut.
Mengutip sumber anonim, laporan UDN menyebutkan bahwa otoritas Tiongkok tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada Kinmen, dan hanya setelah perusahaan pelayaran menandai potensi masalah, petugas imigrasi dan polisi Taiwan dikerahkan ke dermaga, di mana sebagian besar dari 10 orang yang datang ditemukan tanpa dokumen identitas.
Sementara Liang mengatakan Tiongkok telah memberi tahu Taiwan sebelumnya, ia mencatat bahwa menurut praktik biasa, kedua belah pihak biasanya menyepakati waktu dan cara pemulangan terlebih dahulu. Dalam kasus hari Rabu, katanya, pemberitahuan dari Tiongkok "cukup lambat."
Ketika ditanya berapa lama sebelum pemulangan pihak Tiongkok telah memberi tahu Taiwan, Liang tidak memberikan jawaban langsung, hanya mengatakan bahwa di masa lalu, "Waktu biasanya disepakati terlebih dahulu."
Menurut MAC, hingga 18 September tahun ini, 873 warga negara Taiwan yang terlibat dalam kasus penipuan telah ditahan, dituntut, diadili, atau menjalani hukuman penjara di Tiongkok.
Selesai/ML