Taipei, 6 Des. (CNA) Kabinet Taiwan pada hari Kamis (4/12) menyetujui sebuah rencana dalam rapat mingguan untuk menghentikan secara bertahap penggunaan limbah makanan dalam peternakan babi pada 31 Desember 2026, membuka jalan bagi pelarangan penuh yang dimulai pada tahun 2027 sebagai bagian dari upaya untuk mencegah demam babi Afrika.
Berdasarkan rencana yang diajukan oleh Kementerian Pertanian (MOA) dan Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) dalam rapat tersebut, tahun 2026 akan menjadi tahun transisi.
Pemberian pakan limbah makanan hanya akan diizinkan dengan syarat ketat selama periode itu, setelah itu akan sepenuhnya dilarang. Peternak akan diberikan masa tenggang satu tahun dan insentif keuangan untuk beralih ke pakan komersial.
Selama tahun transisi, peternakan hanya boleh menggunakan limbah makanan dengan persetujuan pemerintah daerah dan setelah memenuhi beberapa persyaratan, termasuk memasang sistem perlakuan panas dan pemantauan video, menambahkan pelacakan GPS pada kendaraan pengangkut, serta lolos inspeksi lintas instansi. Hanya limbah makanan yang dihasilkan bisnis, produk sampingan hewan, dan sisa pemotongan hewan yang diperbolehkan, sementara limbah makanan rumah tangga akan dilarang.
• Limbah makanan yang tidak disterilkan kemungkinan menjadi sumber wabah demam babi: Pejabat
Pada tahun itu, MOA akan memberikan subsidi pakan sebesar NT$3.600 (US$1,9 juta) per ekor bagi peternak yang langsung beralih ke operasi hanya menggunakan pakan. Dukungan tambahan meliputi NT$300.000 hingga NT$3 juta per peternakan tergantung ukuran, serta akses ke pinjaman pertanian dengan subsidi bunga.
Peternak yang tetap menggunakan limbah makanan yang telah diproses dengan benar selama tahun transisi masih berhak mendapatkan subsidi, namun dengan setengah tarif -- NT$1.800 per ekor -- beserta bentuk dukungan lainnya.
MOA mengatakan insentif yang lebih tinggi bagi pelaku awal dirancang untuk mempercepat peralihan dan memastikan keadilan.
Bagi produsen babi hitam tradisional, yang sering dipelihara dengan limbah makanan, MOA menyatakan akan membentuk satuan tugas khusus dan mengembangkan formula pakan khusus.
Juru bicara Kabinet Michelle Lee (李慧芝) mengatakan Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) menginstruksikan MOA dan MOENV untuk membantu pemerintah daerah dalam menerapkan pengawasan ketat selama masa transisi dan mempercepat pengembangan fasilitas daur ulang dan pengolahan limbah makanan.
Cho juga meminta pelaksanaan penuh pelarangan pada 31 Desember 2026, untuk memastikan peralihan nasional yang lancar pada tahun 2027, menurut Lee.
Selesai/ML