Taipei, 21 Agu. (CNA) Badai baru-baru ini telah mengganggu donor darah dan menyebabkan kekurangan darah di Taiwan tengah dan selatan, dengan darah golongan O menjadi kebutuhan terbesar secara nasional, kata Lin Min-chang (林敏昌), direktur Pusat Darah Taipei, pada hari Rabu (20/8).
Berbicara dalam konferensi rutin Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan (TFDA) pada hari Rabu, Lin mengatakan ribuan kantong darah telah dialokasikan ulang dari Taipei dan Hsinchu ke daerah yang lebih selatan untuk mengurangi kekurangan, namun ia mengatakan masih dibutuhkan donasi darah.
Cadangan darah nasional saat ini cukup untuk 8,1 hari, tetapi stok darah golongan O turun menjadi sekitar 6,8 hari pasokan, menurut statistik terbaru dari Yayasan Layanan Darah Taiwan.
Cadangan aman untuk berbagai jenis darah biasanya sekitar tujuh hingga 10 hari, dengan empat hingga tujuh hari dianggap rendah dan kurang dari empat hari dianggap mendesak.
Lin mengatakan tingkat donasi darah sangat mudah terpengaruh oleh cuaca, dan bank darah di Taiwan utara biasanya yang paling sering kekurangan darah, sementara di Taiwan selatan biasanya tidak karena iklim yang relatif lebih bersahabat.
Taiwan menggunakan sekitar 6.600 kantong darah setiap hari, dan tingkat donasi darah di Taiwan pada tahun 2024 adalah 7,8 persen, melebihi 5 persen yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, menurut Lin.
Pada 2 Juli, TFDA merilis Standar Kesehatan Baru untuk Pendonor Darah, yang melonggarkan batas usia dan berat badan, dan Lin mengatakan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah orang yang mendonorkan darah, efektivitas kebijakan ini dalam jangka panjang masih belum jelas.
Sementara itu, ketika ditanya tentang produk darah yang diproduksi dalam negeri, Lin mengatakan bahwa selain memasok darah utuh dan trombosit, Yayasan Layanan Darah Taiwan terus mendorong produksi obat-obatan esensial yang tercantum dalam Undang-Undang Urusan Farmasi, termasuk imunoglobulin (IVIG), albumin, dan faktor koagulasi VIII dan IX.
Meskipun produksi albumin dalam negeri belum mencukupi karena tingginya permintaan, tidak ada masalah dengan pasokan tiga produk lainnya, kata Lin.
Yayasan Layanan Darah Taiwan mengatakan pihaknya berharap dapat meningkatkan persentase obat yang diproduksi dari darah donasi dalam negeri dari 50 persen saat ini menjadi hingga 80 persen untuk memastikan pasokan dalam negeri yang cukup di saat krisis internasional.
Selesai/ML
