Taipei, 17 Okt. (CNA) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei resmi meluncurkan program SiskoP2MI (Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) untuk para PMI profesional.
Reporter staf CNA hadir langsung dalam peresmian yang berlangsung pada Kamis (17/10) pukul 10 pagi di kantor KDEI Taipei. Beberapa perwakilan dari KDEI, termasuk Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), juga hadir dalam acara tersebut.
Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Kepala KDEI Zulmartinof, bersama dengan jajaran kepala bidang, staf dan sekretaris utama BP2MI yang ada di Jakarta secara daring.
Pada kesempatan tersebut, Rinardi, sekretaris utama BP2MI, menyampaikan dalam sambutannya bahwa tujuan pendaftaran PMI profesional ini agar PMI tersebut terlindungi dan mendapat jaminan sosial (jamsos) berupa jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Selain itu, PMI profesional juga mendapat perlakuan yang sama dalam keringanan pengiriman barang kiriman/ bawaan ke Indonesia, tambah Rinardi.
“Berdasarkan UU no 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI, selama ini pendataan kita hanya fokus pada PMI kerah biru (blue collar) saja. Padahal menurut data laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan, jumlah PMI profesional di Taiwan sebanyak 5.881 orang,” ujar Rinardi.
“PMI tersebut umumnya merupakan WNI yang dulunya mahasiswa kemudian setelah lulus lanjut kerja pada perusahaan/ pemberi kerja di Taiwan. Dengan demikian perlu pendataan yang dilakukan melalui komputerisasi milik pemerintah,” tambah Rinardi.
Wakil Kepala KDEI Zulmartinof didampingi analis bidang ketenagakerjaan KDEI, bersama Rinardi sekretaris utama BP2MI, melakukan peresmian dengan bersama-sama menekan tombol yang menggambarkan disahkannya pendaftaran PMI profesional melalui SiskoP2MI.
Seperti yang pernah diberitakan CNA sebelumnya, uji coba yang pernah dilakukan 27 September akhirnya resmi diunggah ke publik untuk disosialisasikan kepada PMI profesional di Taiwan.
Adapun tahap pendaftaran tersebut mulai dari pengisian data diri, unggah dokumen identitas dan ketenagakerjaan, mendapatkan kode billing pembayaran BPJS Ketenagakerjaan, dan pengecekan status akhir proses yang menjadi tanda bahwa PMI telah memiliki kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca berita sebelumnya di sini https://indonesia.focustaiwan.tw/society/202410075008
Eka Cipta Muliawan, PMI profesional pertama yang berhasil dalam pendataan mengatakan pada CNA bahwa dirinya sangat senang sekali mendapat kepercayaan tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa pendaftaran melalui SiskoP2MI sangat mudah dan cara pembayaran BPJS Ketenagakerjaan bisa dibayarkan di Taiwan melalui toko serba ada.
Eka yang bekerja di perusahaan telekomunikasi, Telin Taiwan ini mengharapkan agar PMI profesional dapat lebih bersinergi bersama dengan KDEI Taipei.
“Saya senang sekali sudah resmi menjadi PMI profesional. Bagi saya yang lebih penting adalah dengan pendaftaran ini, negara dapat hadir melindungi WNI yang bekerja di luar negeri,” ujar Eka kepada CNA.
Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI juga mengajak segenap PMI profesional untuk mendaftar melalui tautan berikut ini https://siskop2mi.bp2mi.go.id/
Selesai/JA