Taipei, 15 Des. (CNA) "Perjalanan panjang dimulai dari langkah pertama," kata karakter Kimi dalam video pendek "慢慢來" (Pelan Saja), yang menceritakan kisahnya beranjak dari Indonesia hingga mengejar mimpi di Taiwan.
Diluncurkan pada 10 Desember melalui kerja sama antara Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia dan OMNI Studio, "Pelan Saja" mengisahkan Kimi, diperankan Kimiko Lie, pemudi Indonesia yang bimbang antara melanjutkan studi di dalam atau luar negeri.
Melalui perkenalan dan dorongan dari seniornya yang pernah belajar di Taiwan, Rey yang diperankan Daniel Anargya, Kimi akhirnya memperoleh beasiswa studi di Taiwan dan berangkat untuk melanjutkan pendidikan di sana.
Dari melalui orientasi, mengikuti kelas, bekerja paruh waktu, mengeksplorasi Taiwan, lulus kuliah, hingga meniti karier, Kimi, secara "pelan saja", merajut kisahnya di tanah ini. "Ternyata banyak banget yang udah aku lewatin di sini. Hal-hal baik yang mungkin enggak akan aku temui tanpa pergi jauh," ucapnya.
"Semua perjalanan itu telah membawaku pada titik ini, sebuah langkah pertama yang harus dijalani setiap orang," kata Kimi. "Ini ceritaku mengejar mimpi. Bagaimana denganmu?" tutupnya dalam bahasa Mandarin.
"Pelan saja", yang di Indonesia memiliki makna penghiburan dan dorongan, dalam video ini digunakan sebagai benang merah narasi, untuk mempromosikan lingkungan pendidikan tinggi dan pengembangan karier di Taiwan, kata TETO dalam sebuah rilis pers.
Ungkapan ini tidak hanya menggambarkan proses adaptasi bertahap pelajar Indonesia di luar negeri, tetapi juga melambangkan kepedulian dan dukungan masyarakat Taiwan terhadap mahasiswa asing, tambah kantor tersebut.
TETO mengatakan kerja sama penciptaan video ini merupakan salah satu strategi penting dalam kelanjutan upaya mendorong pengembangan talenta Kebijakan Baru ke Arah Selatan pemerintah serta memperkuat kerja sama pendidikan Taiwan–Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Ini, kata TETO, juga merupakan kali pertama bagi mereka dalam bekerja sama dengan tim kreatif visual rintisan Indonesia untuk memproduksi konten promosi pendidikan dari sudut pandang lokal.
Harapannya, kata mereka, video ini dapat membangkitkan resonansi melalui narasi yang lebih dekat dengan keluarga dan generasi muda Indonesia, serta mendorong para pelajar untuk menempuh studi di Taiwan.
Taiwan dikenal dengan lingkungan belajar yang aman dan ramah, sistem beasiswa yang komprehensif, beragam program berbahasa Inggris dan Mandarin, serta peluang magang dan kerja yang terintegrasi erat dengan rantai industri, kata TETO.
Banyak pelajar Indonesia di Taiwan yang mendapat dukungan dari dosen, komunitas perantau, dan lingkungan kuliner yang ramah Muslim, yang tidak hanya membantu mereka menyelesaikan studi dengan lancar, tetapi juga mengembangkan kemampuan lintas budaya dan profesional yang menjadi aset penting dalam karier mereka, kata TETO.
Dalam beberapa tahun terakhir, tambah TETO, Indonesia telah menjadi negara sumber mahasiswa asing terbesar kedua bagi Taiwan, dengan jumlah yang telah melampaui 16.000 orang, meningkat lebih dari lima kali lipat dibandingkan sepuluh tahun lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan pendidikan tinggi Taiwan telah menjadi salah satu pilihan studi di Asia yang paling menarik bagi pelajar Indonesia, menurut kantor perwakilan tersebut.
Kerja sama antara kementerian pendidikan kedua negara dalam bidang pertukaran mahasiswa program gelar, gelar ganda, serta vokasi juga berkembang pesat, sehingga jalur studi ke Taiwan menjadi semakin beragam dan mudah diakses, kata TETO.
TETO mengundang para pelajar dan orang tua di Indonesia untuk menonton video ini melalui kanal YouTube (youtu.be/ZRKzoiHh1TA) atau media sosial lainnya, untuk memahami lebih jauh beragam kemungkinan studi di Taiwan.
Informasi mengenai beasiswa studi, periode pendaftaran, serta pengenalan perguruan tinggi di Taiwan dapat diakses melalui situs resmi TETO dan berbagai platform terkait Pusat Pendidikan Taiwan, tambah kantor tersebut.
(Oleh Tang Sheng-yang dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF