Taipei, 17 Des. (CNA) Mantan Wali Kota Taipei, Ko Wen-je (柯文哲), mempertahankan ketidakbersalahannya pada Selasa (16/12) dalam argumen lisan di pengadilan atas tuduhan bahwa ia menerima suap dalam proyek pengembangan Core Pacific City.
Ko menyampaikan pembelaannya pada sore hari, Selasa (16/12) setelah kejaksaan Taipei menyelesaikan argumen mereka, dengan mengatakan bahwa ia mengetahui proyek tersebut tetapi tidak pernah "Memberikan arahan secara pribadi."
Ia juga mengatakan tidak mengetahui rasio luas lantai (FAR) proyek tersebut, yang meningkat tajam dari 560 persen menjadi 840 persen pada tahun 2021, sehingga menimbulkan kecurigaan dan kemudian memicu penyelidikan.
Kejaksaan pada hari Selasa memfokuskan perhatian pada sebuah entri di salah satu file Excel milik Ko, yang menurut mereka menunjukkan dugaan suap sebesar NT$15 juta (Rp7,92 miliar) dari Ketua Core Pacific Group Sheen Ching-jing (沈慶京) antara September dan November 2022, bertepatan dengan kenaikan FAR.
Transfer yang diduga terjadi tersebut, yang tidak disertai bukti langsung, terjadi setelah sumbangan politik sebelumnya sebesar NT$2,1 juta dari Sheen yang juga dikaitkan dengan perubahan luas lantai, kata kejaksaan.
Berbicara kepada wartawan setelah sidang, Ko menuduh kejaksaan memiliki "Posisi yang sudah ditentukan" terhadap dirinya dan "Merangkai cerita" untuk menjebaknya.
"Kejaksaan seharusnya bisa menunjukkan bukti jika memang ada, daripada menghabiskan dua hari menceritakan kisah yang tidak membuktikan apa-apa," kata Ko.
Ko, pendiri dan mantan ketua Partai Rakyat Taiwan (TPP) oposisi, adalah salah satu dari 11 orang yang didakwa pada Desember 2024 dalam kasus korupsi di mana Sheen dituduh menyuapnya sebagai imbalan atas perlakuan istimewa selama masa jabatannya sebagai wali kota.
Kejaksaan mengatakan Sheen berulang kali melobi pemerintah Kota Taipei dari 2010-2018 dengan sedikit keberhasilan, tetapi setelah 2020 Ko menyetujui hampir semua permintaan Sheen, termasuk perubahan pada rencana pengembangan rinci dan FAR.
Kejaksaan menuntut hukuman 28,5 tahun dalam kasus ini atas dugaan menerima suap sebesar NT$17,1 juta yang terkait dengan proyek tersebut dan penggelapan sumbangan politik selama kampanye presiden 2024 sebagai pemimpin TPP.
(Oleh Lin Chang-hsun, Joseph Yeh, Christie Chen, Hsiao Hsu-chen, dan Muhammad Irfan)
>Versi Bahasa Inggris
Selesai/ja