Taipei, 19 Des. (CNA) Kejaksaan telah menuntut sepuluh petugas pemadam kebakaran di Kota New Taipei dan empat orang dari tiga perusahaan layanan pemakaman karena diduga bersekongkol membocorkan informasi medis dan kasus kematian darurat dengan imbalan suap yang berjumlah hampir NT$1,28 juta (Rp697 juta).
Kantor Kejaksaan Distrik New Taipei mengatakan pada Kamis (18/12) bahwa ke-14 orang tersebut didakwa melanggar Undang-Undang Anti-Korupsi dan undang-undang pidana lainnya terkait pelanggaran kerahasiaan.
Kasus-kasus tersebut melibatkan tiga perusahaan jasa pemakaman yang diduga membayar petugas pemadam kebakaran untuk memberi tahu mereka tentang panggilan medis darurat dan kematian, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat tiba di lokasi lebih cepat dari pesaing dan mendapatkan bisnis.
Dalam kasus pertama, seorang pria bermarga Lin (林), kepala Wan Rui Funeral Services, berkenalan melalui seorang teman dengan seorang petugas pemadam kebakaran bermarga Chen (陳) dari unit Taishan Brigade II Departemen Pemadam Kebakaran.
Antara September 2021 dan April 2022, Chen diduga membocorkan informasi yang diperoleh saat bertugas sebagai imbalan pembayaran.
Chen kemudian memperkenalkan seorang petugas pemadam kebakaran bermarga Chang (張) dari unit Xinzhuang kepada Wan Rui, yang kemudian membawa anggota Brigade II lainnya, sehingga memperluas skema tersebut, menurut kejaksaan.
Di Taiwan, layanan ambulans untuk keadaan darurat yang mengancam jiwa dan cedera serius ditangani pos pemadam kebakaran setempat, dengan petugas bertugas sebagai penolong medis garis depan selain tugas memadamkan api mereka.
Dalam kasus terpisah, Ren Xiang Funeral Services diduga membuat grup obrolan LINE bernama "Ding Ding Dang", di mana Chen mengirimkan peringatan tentang kasus medis darurat dan kematian. Petugas pemadam kebakaran dari beberapa unit kemudian bergabung ke grup tersebut melalui referensi dan menerima pembayaran untuk membocorkan informasi.
Dari 2022 hingga 2024, para petugas pemadam kebakaran secara kolektif menerima sekitar NT$415.000 dari Ren Xiang, kata kejaksaan.
Kasus ketiga melibatkan Ju Yang International Humanistic Co. Kejaksaan mengatakan seorang pria bermarga Shen (沈), kepala perusahaan, diperkenalkan ayahnya, seorang kepala RT, kepada petugas pemadam kebakaran bermarga Tsai (蔡) yang bekerja di pusat komando dan pengiriman Departemen Pemadam Kebakaran.
Keduanya diduga sepakat Tsai akan mengirimkan lokasi pasien yang tidak memiliki denyut nadi melalui aplikasi pesan atau Google Forms, dengan bayaran NT$5.000 hingga NT$10.000 per kasus. Antara Juli 2022 dan 2024, Tsai diduga menerima NT$695.000.
Kejaksaan merampungkan penyidikan pada 16 Desember, dengan total suap yang diterima sepuluh petugas pemadam kebakaran mencapai NT$1,279 juta.
Beberapa petugas pemadam kebakaran mengakui kesalahan selama penyelidikan dan secara sukarela mengembalikan keuntungan ilegal, sehingga kejaksaan merekomendasikan hukuman yang lebih ringan.
Tiga perusahaan jasa pemakaman dan empat individu juga dituntut berdasarkan Undang-Undang Anti-Korupsi.
Selesai/JC