One-Forty gelar pasar budaya pekerja migran di Taipei

15/12/2025 20:12(Diperbaharui 15/12/2025 20:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Festival budaya pekerja migran di Taipei, Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 13 Desember 2025)
Festival budaya pekerja migran di Taipei, Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 13 Desember 2025)

Taipei, 15 Des. (CNA) Organisasi masyarakat sipil One-Forty hari Sabtu (13/12) menggandeng pelaku usaha minimarket FamilyMart untuk menyelenggarakan festival budaya pekerja migran, menghadirkan kawasan budaya Asia Tenggara selama satu hari.

Di acara yang digelar di Syntrend Creative Park ini, pendiri One-Forty Kevin Chen (陳凱翔) menyampaikan bahwa program donasi kembalian FamilyMart untuk pekerja migran yang mereka luncurkan telah memasuki tahun keduanya.

Melalui pameran capaian program dalam festival Sabtu, kata Chen, masyarakat diajak memahami bagaimana donasi kembalian yang disisihkan dalam keseharian dapat mendorong perubahan dalam isu-isu yang ramah terhadap pekerja migran.

Chen menjelaskan bahwa program donasi tersebut mencakup inisiatif yang telah membantu 2.800 pekerja migran untuk menerima paket materi pembelajaran bahasa Mandarin secara gratis.

Banyak pemberi kerja yang mengetahui program ini juga turut menanyakan informasinya, sehingga tahun depan ditargetkan sedikitnya 3.000 paket materi pembelajaran bahasa Mandarin tambahan akan dibagikan, dengan penyesuaian isi agar materi semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari pekerja migran, ujarnya.

Bagian lain dari donasi ini adalah sebuah program yang membimbing generasi muda agar berpikir dan memahami isu-isu pekerja migran melalui pelatihan guru, yang tahun depan ditargetkan bekerja sama dengan 200 sekolah, kata Chen.

Ia juga menambahkan bahwa tahun depan akan diluncurkan inisiatif advokasi publik baru yang direncanakan menggunakan medium film dan karya audiovisual untuk memperluas jangkauan serta pemahaman masyarakat terhadap isu pekerja migran.

Dalam kehidupan sehari-hari, kata Chen, banyak orang pernah bertemu pekerja migran, namun masih merasa asing dengan kehidupan, bahasa, dan budaya mereka, serta tidak tahu bagaimana memulai langkah pertama untuk saling memahami.

Untuk itu, Chen mengatakan ia berharap festival ini dapat menjadi titik awal bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam budaya Asia Tenggara dan menjalin kedekatan dengan para pekerja migran.

Sementara itu, Kepala FamilyMart Yeh Jung-ting (葉榮廷) menegaskan pertukaran budaya dapat membuat masyarakat menjadi lebih baik.

Program ramah pekerja migran FamilyMart sulit berperan langsung dalam ranah regulasi dan ketenagakerjaan, sehingga difokuskan pada penyediaan sumber daya kehidupan sehari-hari dan penguatan pengakuan sosial, tambahnya.

Yeh juga menambahkan bahwa sikap ramah tidak boleh hanya terjadi di toko atau pusat perbelanjaan, melainkan harus dipupuk melalui pertukaran yang mendorong pengakuan sosial yang lebih luas.

Saat ini, Taiwan memiliki hampir 900 ribu pekerja migran yang berkontribusi secara senyap di berbagai sektor, yang menjadi mitra yang tak tergantikan dalam pembangunan ekonomi dan operasional sosial Taiwan, tambahnya.

Melalui pertukaran dan interaksi, kata Yeh, masyarakat dapat saling memahami, menghormati, dan mengakui satu sama lain.

(Oleh Elly Wu dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.