Survei: 68% publik tolak larangan pacaran di sekolah menengah

15/09/2024 15:51(Diperbaharui 15/09/2024 15:51)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Sebuah pasangan sedang bergandengan tangan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Sebuah pasangan sedang bergandengan tangan. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

 Taipei, 15 Sept. (CNA) Sekitar 68 persen masyarakat tidak setuju dengan larangan siswa di sekolah menengah atau lebih muda untuk menjalin hubungan asmara, menurut survei yang dilakukan oleh sebuah kelompok pendidikan pada Sabtu (14/9).

Menurut The Professor Huang Kun-huei Education Foundation, 37,8 persen dari 13.191 responden mengatakan mereka "Tidak setuju," sementara 30,2 persen "Sangat tidak setuju" dengan larangan tersebut.

Survei tersebut menunjukkan bahwa pria dan individu dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih menolak larangan tersebut.

Namun, survei juga menunjukkan kekhawatiran masyarakat tentang kemampuan remaja dalam mengontrol emosi mereka.

Menurut survei yang dilakukan dari 15 Juli hingga 15 Agustus tahun ini, 78,6 persen masyarakat merasa remaja kurang bisa mengontrol emosi saat menghadapi masalah hubungan atau kesulitan interpersonal, sementara 81,4 persen khawatir tentang tren kencan online yang sedang marak.

Masyarakat menilai remaja memiliki hubungan baik dengan teman sebaya namun sering mengalami ketegangan dengan anggota keluarga. Konflik dengan keluarga biasanya berkaitan dengan prestasi akademik, masalah sosial, kecanduan internet, dan kekhawatiran terkait pendidikan atau pekerjaan, menurut survei tersebut.

Kuo Sheng-yu (郭生玉), pemimpin proyek survei tersebut, mendorong semua sekolah untuk menerapkan program dukungan emosional dan bekerja sama dengan orang tua untuk menangani masalah yang ada.

(Oleh Chen Chi-chung, Lee Hsin-Yin dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.