Enam ABK migran Indonesia diselamatkan pasca kapal terbakar di perairan utara Taiwan

28/10/2025 14:43(Diperbaharui 28/10/2025 14:44)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Kontributor pribadi)
(Sumber Foto : Kontributor pribadi)

Taipei, 28 Okt. (CNA) Tujuh anak buah kapal (ABK) migran, enam dari Indonesia dan satu asal Filipina, serta seorang kapten diselamatkan setelah melompat ke laut pada Senin (27/10) dari perahu mereka yang terbakar saat beroperasi di perairan utara Taiwan, menurut Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA).

Menurut laporan, kapal perikanan yang terdaftar di Kota Keelung tersebut pada sekitar pukul 9 malam hari Minggu berangkat dari Pelabuhan Perikanan Badouzi dengan ketujuh ABK migran dan kapten warga Taiwan bermarga Hung (洪).

Ketika mereka sedang menangkap udang karang di sekitar 22,5 mil laut utara Tanjung Fugui pada sekitar pukul 2 sore Senin, ruang mesin di bagian belakang kapal meledak dan terbakar, dengan api yang cepat menyebar, memaksa para awak melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, menurut laporan.

Saat kejadian, putra Hung sedang beroperasi di perairan sekitar 1 mil laut dari lokasi tersebut. Ia melihat asap tebal mengepul dari sebuah kapal perikanan, segera melapor ke CGA, dan bergegas menuju lokasi untuk membantu.

Setelah tiba di tempat kejadian, barulah ia menyadari bahwa kapal yang terbakar dikapteni ayahnya. Ia berhasil menyelamatkan kedelapan kru dan membawa mereka kembali ke Pelabuhan Perikanan Badouzi.

CGA mengatakan mereka menerima laporan sekitar pukul 3 sore Senin, lalu mengirim dua kapal patroli. Namun, karena kondisi laut yang buruk dan diketahui bahwa seluruh awak telah diselamatkan, kedua armada tersebut akhirnya kembali ke pangkalan untuk siaga, kata mereka.

Setelah kembali ke pelabuhan, Hung dalam wawancara menjelaskan bahwa sebelum kejadian, mereka baru saja menyelesaikan pekerjaan tahap pertama, dan semua awak sedang beristirahat di kapal.

Sekitar 40 menit kemudian, salah satu awak yang sedang bertugas melihat ada keanehan di bagian belakang kapal dan segera membangunkan Hung, tuturnya.

Saat Hung hendak memeriksa ke belakang, terdengar suara ledakan diikuti dengan kobaran api dan asap tebal. Api menyebar dengan cepat, dan pandangan tertutup asap sehingga tidak ada waktu untuk kembali ke ruang kemudi dan menggunakan radio untuk meminta pertolongan, ujarnya.

(Oleh Wang Chao-yu dan Jason Cahyadi)

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.