Ketua PPI Taiwan 2025-2026 resmi dilantik, bidik eksplorasi potensi pelajar Indonesia

25/10/2025 14:52(Diperbaharui 25/10/2025 14:59)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Ketua PPI Taiwan, Ignatius Reyner Giovanni (batik warna terang) berfoto bersama Kepala KDEI Arif Sulistiyo dan pengurus PPI Taiwan 2025-2026, Sabtu. (Sumber Foto: CNA, 25 Oktober 2025)
Ketua PPI Taiwan, Ignatius Reyner Giovanni (batik warna terang) berfoto bersama Kepala KDEI Arif Sulistiyo dan pengurus PPI Taiwan 2025-2026, Sabtu. (Sumber Foto: CNA, 25 Oktober 2025)

Taipei, 25 Okt. (CNA) Ignatius Reyner Giovanni hari Sabtu (25/10) dilantik sebagai ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan periode 2025-2026, di mana ia menargetkan Kabinet Indonesia Emas-nya akan mengedepankan program-program yang bisa mengeksplorasi potensi pelajar Indonesia di Taiwan.

Dalam pelantikan di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, kepada CNA, Reyner menyebut pada kepemimpinan PPI Taiwan sebelumnya sudah banyak program-program pemberdayaan pelajar yang digelar dan terbukti bagus, seperti inisiasi olahraga dalam PPI Cup dan juga sejumlah kegiatan lainnya.

Dan di kepimpinannya kali ini, kata Reyner, ia akan meneruskan hal-hal baik yang diwariskan dengan memberi rasa baru serta bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak yang ada di Taiwan.

"Jadi kolaborasi ini tidak hanya antara mahasiswa Indonesia, tetapi juga mahasiswa internasional dan komunitas lain," kata Reyner, mahasiswa di Chung Yuan Christian University.

Adapun visi-misi Reyner adalah kontribusi maksimal untuk membangun bangsa Indonesia dari Taiwan dengan pemikiran cendekia dan maju ke depan. 

Menurut Reyner, tidak mudah membentuk kabinetnya ini. Di tengah kesibukan kuliah dan jarak antara satu pengurus dengan yang lain, ia mengapresiasi semua organ PPI Taiwan yang antusias dengan kepemimpinan 2025-2026 ini.

Ia pun berharap kerja-kerja PPI Taiwan ke depan bisa direfleksikan kembali oleh PPI-PPI kampus dan daerah yang ada di Taiwan.

"Ini komunitas pelajar yang punya intelektual tinggi dan pemikiran maju, dan kami berharap ini bisa memberi dampak positif bagi Indonesia kita," kata dia.

Ketua DP PPI Taiwan, Jajang Muhariansyah (dua dari kanan depan) resmi dilantik oleh KDEI Taipei, Sabtu. (Sumber Foto: CNA, 25 Oktober 2025)
Ketua DP PPI Taiwan, Jajang Muhariansyah (dua dari kanan depan) resmi dilantik oleh KDEI Taipei, Sabtu. (Sumber Foto: CNA, 25 Oktober 2025)

Ketua Dewan Perwakilan (DP) PPI Taiwan Jajang Muhariyansah, yang melakukan pelantikan, berharap kepengurusan ini bisa menjalankan amanah dengan baik dan menjadi wadah bagi pelajar Indonesia di Taiwan untuk berkembang dan berkolaborasi.

Menurutnya, PPI di Taiwan akan terus berusaha menjadi wadah yang bukan hanya menampung aspirasi pelajar, tetapi juga menyalurkan semangat kolaborasi di bidang akademik, sosial, dan budaya. 

"Kami percaya perjuangan kita di sini bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk membangun nama baik Indonesia di luar negeri," kata Jajang yang dilantik sebagai ketua DP PPI Taiwan oleh Kepala KDEI Arif Sulistiyo.

Teruskan kolaborasi baik

Sementara itu, Arif memberikan apresiasi atas kerja sama PPI Taiwan dalam periode sebelumnya di bawah kepemimpinan Febriyanti Rukmana dan menilai kolaborasi KDEI dan organisasi pelajar tersebut sangat luar biasa, terutama dalam hal perlindungan dan pemberdayaan mahasiswa Indonesia di Taiwan.

"KDEI dan PPI juga telah membentuk tim yang berfungsi memberikan pendampingan bagi mahasiswa Indonesia yang ada di Taiwan. Seperti kita ketahui, PPI Taiwan merupakan organisasi mahasiswa yang cukup besar, dengan jaringan kampus yang tersebar dari utara hingga selatan Taiwan," kata Arif.

Ia pun menyampaikan selamat pada kepengurusan PPI Taiwan 2025-2026 baik eksekutif dan legislatif seraya berharap kerja sama antara mereka dan KDEI terus berlanjut sehingga seluruh mahasiswa Indonesia di Taiwan terlindungi dan terlayani dengan baik.

"Apabila ada permasalahan, jangan sungkan untuk menghubungi pihak kampus atau tim pendamping yang kami tugaskan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa Indonesia di sini," kata Arif.

Beberapa hal yang jadi perhatian Arif adalah usulan kepengurusan sebelumnya yang memperjuangkan adanya perwakilan bidang pendidikan Indonesia di Taiwan dan proses ini, kata Arif, sedang berjalan. 

Arif menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 21.000 mahasiswa Indonesia di Taiwan dan ini adalah jumlah yang cukup besar. Untuk itu, perlu kerja bersama agar semuanya terlindungi dan dapat belajar dengan aman serta sukses menyelesaikan studinya di Taiwan, menurutnya.

"Selanjutnya, saya juga ingin mendorong mahasiswa Indonesia di Taiwan untuk terus berkarya, kreatif, dan inovatif, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia di Taiwan. Saya senang melihat semakin banyak mahasiswa yang aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, yang menunjukkan bahwa PPI Taiwan berperan positif dalam melindungi dan menguatkan komunitas kita di sini," kata Arif.

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.