Taipei, 12 Okt. (CNA) Seorang pejabat senior transportasi pada Sabtu membela kebijakan baru “gerbong hening” yang diterapkan oleh Taiwan High Speed Rail (THSR) setelah kebijakan tersebut menuai kritik karena dianggap menargetkan keluarga dengan anak kecil.
Kebijakan yang mulai berlaku pada 22 September itu ditujukan untuk menertibkan perilaku yang mengganggu, bukan anak-anak, dengan memfokuskan pada penumpang yang menelepon atau menggunakan perangkat elektronik tanpa earphone, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Transportasi dan Komunikasi Shen Hui-hung (沈慧虹) dalam sebuah unggahan di Facebook.
"Bayi, anak kecil, dan penumpang dengan kondisi medis yang memengaruhi kemandirian akan tetap mendapatkan perhatian dan pengertian dari staf," tambah Shen.
Pernyataannya muncul di tengah perdebatan publik mengenai kebijakan tersebut, yang mendapat kritik setelah dianggap tidak ramah terhadap keluarga.
Salah satu unggahan di media sosial menceritakan insiden di mana seorang ibu yang bepergian dengan dua anak kecil ditunjukkan tanda oleh petugas agar menurunkan suara anak-anaknya. Ia kemudian dengan terpaksa membawa anak bungsunya ke dekat pintu gerbong dan meninggalkan anak sulungnya di kursi.
Shen menyebut bahwa dalam perjalanan terakhirnya menggunakan kereta cepat, suara anak-anak tidak mengganggu, dan penumpang yang membawa hewan peliharaan juga dapat ditangani dengan baik.
“Tujuannya jelas: saling menghormati,” ujarnya, menegaskan bahwa kebijakan ini menyoroti perilaku yang dapat dikendalikan oleh orang dewasa, bukan suara yang tidak dapat dihindari dari bayi atau penumpang dengan kebutuhan medis.
Materi promosi, termasuk kartu bergambar dan panduan, telah dibagikan untuk membantu penumpang memahami aturan, tambah Shen.
Selesai/IF