TETO: Taiwan dapat berbagi pengalaman dengan Indonesia untuk program makan siang gratis

13/11/2024 19:53(Diperbaharui 13/11/2024 19:53)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Sekretaris Kementerian Pertanian Taiwan di TETO Indonesia, Kuo Chao-kai (kanan), dalam acara pelepasan petani muda Indonesia yang akan magang ke Taiwan pada April 2024. (Sumber Foto : Dokumentasi TETO Indonesia)
Sekretaris Kementerian Pertanian Taiwan di TETO Indonesia, Kuo Chao-kai (kanan), dalam acara pelepasan petani muda Indonesia yang akan magang ke Taiwan pada April 2024. (Sumber Foto : Dokumentasi TETO Indonesia)

Jakarta, 13 Nov. (CNA) Taiwan dapat berbagi pengalaman dengan Indonesia dalam hal lingkungan peternakan sapi perah dan pertanian cerdas untuk program makan siang gratis siswa yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, ujar Sekretaris Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia, Kuo Chao-kai (郭肇凱).

Dilansir Antara, Kementerian Pertanian RI telah mengungkapkan rencana untuk mengimpor satu juta sapi perah pada 2025-2029 guna memenuhi kebutuhan susu segar di Indonesia, termasuk untuk mendukung program makan bergizi gratis. Impor tersebut akan bersumber dari Australia, Brasil, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Menanggapi ini, Kuo, yang adalah Sekretaris Kementerian Pertanian Taiwan di TETO Indonesia, menyatakan industri susu Taiwan memiliki banyak pengalaman berharga dalam hal lingkungan kandang sapi, teknologi pemerahan susu, dan budidaya pakan ternak, yang mungkin dapat menjadi referensi bagi Indonesia.

Kepada CNA, Kuo mengatakan bahwa Taiwan dan Indonesia sama-sama memiliki iklim yang cenderung panas, sehingga menjadi keharusan untuk menciptakan lingkungan yang cocok bagi sapi perah untuk bertahan hidup.

Untuk itu, Taiwan biasanya menggunakan penyemprotan kabut dan kipas untuk menurunkan suhu, guna mencegah lingkungan kandang terlalu panas dan lembap, ujarnya.

Kuo menjelaskan bahwa Taiwan telah menerapkan teknologi dalam manajemen sapi perah dan pemerahan susu, seperti menggunakan teknologi pengenal frekuensi radio (RFID) untuk memantau informasi setiap sapi secara akurat dan memastikan frekuensi pemerahan setiap sapi, yang meningkatkan efisiensi.

Selain itu, Kuo mengatakan bahwa Taiwan telah mengembangkan teknik budidaya pakan ternak yang canggih, dan dalam beberapa tahun terakhir telah mulai mengadopsi pertanian cerdas untuk menggantikan tenaga kerja manusia.

Jika Indonesia mempertimbangkan teknologi pertanian cerdas Taiwan yang telah matang, kata Kuo, ketergantungan pada impor pakan dari negara-negara Barat dapat dikurangi, yang akan mempercepat pencapaian target produksi susu lokal.

Menurutnya, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan produksi susu dalam negeri dan "Masih memiliki jalan panjang yang harus ditempuh," namun Taiwan sangat bersedia berbagi pengalaman terkait.

Baca juga: Kepala TETO: Taiwan bisa berbagi pengalaman untuk program makan siang Prabowo

Sebelumnya, Perwakilan Taiwan di Indonesia, John C. Chen (陳忠), dalam wawancara dengan CNA baru-baru ini juga mengatakan bahwa program makan siang bergizi di Taiwan telah dilaksanakan selama puluhan tahun, sehingga negara tersebut dapat berbagi pengalaman terkait dengan Indonesia.

Mulai dari bahan pangan, pengawetan, serta dapur pusat, Taiwan sudah memiliki sistem yang sangat matang sehingga dapat berbagi pengalaman dengan Indonesia, kata Chen.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan telah mengembangkan keunggulan dalam menggunakan teknologi cerdas untuk mengembangkan sistem pemantauan dapur cerdas dan platform pendaftaran bahan pangan, meningkatkan transparansi informasi untuk membantu meningkatkan keamanan makan siang bergizi bagi anak sekolah," ujarnya.

(Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi)

Selesai/

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.