Sebanyak 18 orang dituntut dalam operasi penyelundupan manusia dari Taiwan ke Kamboja

17/07/2025 18:29(Diperbaharui 17/07/2025 18:29)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kejaksaan Distrik Pingtung menangkap sepuluh penyelundup ilegal di lepas pantai Donggang, Pingtung, Rabu. (Sumber Foto : CNA, 16 Juli 2025)
Kejaksaan Distrik Pingtung menangkap sepuluh penyelundup ilegal di lepas pantai Donggang, Pingtung, Rabu. (Sumber Foto : CNA, 16 Juli 2025)

Taipei, 17 Juli (CNA) Kantor Kejaksaan Distrik Pingtung telah menuntut 18 orang, delapan di antaranya karena memfasilitasi penyebrangan perbatasan secara ilegal dan sepuluh karena meninggalkan Taiwan secara ilegal dengan tujuan ke Kamboja, yang melanggar Undang-Undang Imigrasi dan hukum terkait.

Kejaksaan pada Rabu (16/7) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada Maret, mereka mendapat informasi tentang aktivitas mencurigakan yang melibatkan sebuah kapal perikanan yang terdaftar di Donggang, Pingtung, "Yi Chang Hao" (億錩號), yang dicegat di barat daya Donggang saat diduga membawa sepuluh penumpang tanpa dokumen.

Setelah penyidikan, kejaksaan menemukan dugaan sindikat penyelundupan manusia yang dipimpin seorang tersangka bermarga Hsu (許) (43) bersama tujuh orang lainnya, yang mengatur agar sepuluh individu tersebut secara ilegal meninggalkan Taiwan dengan kapal perikanan, diduga dengan tujuan untuk melakukan operasi penipuan di Kamboja.

Di antara sepuluh penumpang tersebut, delapan adalah buronan yang dicari atas pelanggaran berat termasuk perdagangan narkoba, senjata api, dan penipuan berat.

Satu orang sedang dalam larangan bepergian yang dikeluarkan pengadilan karena kasus perdagangan narkoba dan satu lagi adalah warga Tiongkok yang telah masuk ke Taiwan secara ilegal.

Ke-18 orang tersebut telah ditahan tanpa akses komunikasi sesuai perintah pengadilan distrik dan mereka yang telah menerima vonis akan dikirim untuk menjalani hukuman penjara.

Menurut kejaksaan, pemimpin sindikat Hsu dan tersangka lain yang bermarga Wu (吳) (29) mulai mempersiapkan pengangkutan para buronan keluar negeri sejak akhir tahun lalu, mengatur rute perjalanan, transportasi kapal, dan akomodasi.

Setiap orang dikenakan biaya NT$1,5 juta (Rp831,5 juta) untuk transportasi ilegal ke Kamboja, di mana mereka diduga akan bekerja sama dengan kelompok penipuan lokal untuk membayar biaya penyelundupan mereka.

Para tersangka awalnya direncanakan menaiki rakit busa dari pantai, kemudian berpindah ke kapal perikanan untuk menyeberang melewati batas 12 mil laut (22,2 km) Taiwan. Setelah itu, mereka naik Yi Chang Hao untuk perjalanan ke Kamboja. Namun, operasi ini digagalkan ketika kapal tersebut dicegat penjaga pantai Taiwan 137 mil laut dari pantai Donggang.

Setelah penyidikan, kejaksaan memutuskan bahwa Hsu dan enam orang lainnya melanggar Undang-Undang Imigrasi, sementara tersangka lain bermarga Lin (林) dituntut atas menyembunyikan buronan.

Sepuluh individu yang meninggalkan Taiwan secara ilegal dituntut berdasarkan Undang-Undang Imigrasi dan Undang-Undang Keamanan Nasional, dengan warga Tiongkok bermarga Chen (陳) didakwa berdasarkan kedua undang-undang tersebut serta Undang-Undang Hubungan antara Rakyat Wilayah Taiwan dan Wilayah Daratan.

Penuntutan telah meminta hukuman 8 tahun untuk Hsu dan 6 tahun 6 bulan untuk Wu, yang menyediakan kapal perikanan dan membantu perencanaan, menurut pernyataan tersebut.

(Oleh Huang Yu-ching, Evelyn Kao, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.