Taipei, 26 Agu. (CNA) Kontraktor yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dijalankan Taiwan Railway Corporation, yang menyebabkan kecelakaan paling mematikan di Taiwan dalam 70 tahun terakhir, telah diperintahkan untuk membayar kompensasi sebesar NT$23 juta (Rp11,15 miliar) kepada para korban, kata Pengadilan Distrik Hualien baru-baru ini.
Menurut putusan Selasa lalu (20/8), kontraktor harus membayar kompensasi kepada Taiwan Railway, yang mengajukan tuntutan perdata, yang menyatakan mereka bertanggung jawab sebagian untuk memberikan kompensasi kepada korban dan keluarga mereka setelah kereta Taroko Express mengalami kecelakaan di Hualien pada tahun 2021, yang menewaskan 49 orang dan melukai 200 orang.
Taiwan Railway awalnya meminta kompensasi sebesar NT$170 juta dari kontraktor setelah mereka membayar NT$15,7 juta kepada keluarga masing-masing korban meninggal, serta untuk biaya medis dan pemakaman lainnya.
Namun, pengadilan memutuskan bahwa Taiwan Railway juga bertanggung jawab sebesar 40 persen atas kecelakaan tersebut karena pengawasan yang buruk dan menghitung kompensasi yang harus dibayar oleh kontraktor setelah mengurangi pembayaran asuransi yang diterima perusahaan.
Menurut pengadilan, kontraktor, termasuk Lee Yi-hsiang (李義祥), seorang manajer lokasi konstruksi dan menjadi tersangka utama dalam kecelakaan tersebut bertanggung jawab sebesar 60 persen.
Kasus masih bisa naik banding
Lee dijatuhi hukuman tujuh tahun dan sepuluh bulan penjara pada tahun 2022. Dia mengoperasikan truk derek di lokasi konstruksi yang jatuh ke rel dan ditabrak oleh kereta ekspres yang mendekat satu menit kemudian.
Truk derek tersebut terjebak di semak-semak dan terhenti di tikungan tajam di jalan akses konstruksi. Ketika Lee mencoba menarik truk tersebut menggunakan sabuk anyaman, sabuk itu putus, dan truk jatuh ke rel.
Kelalaian Lee adalah tidak mencoba memberi tahu Taiwan Railways Administration, sebelum kereta ekspres tersebut menabrak. Sedangkan, masinis tidak cukup awal melihat truk di depannya untuk sempat memperlambat kereta sebelum tabrakan terjadi.
(Oleh Chang Chi, Lee Hsin-Yin, dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC