Taipei, 30 Sep. (CNA) Taiwan Indonesia New Migrant Development Association (TINIDA 台灣印尼新住民發展協會) menjadi salah satu asosiasi imigran baru asal Indonesia yang ada di Taiwan yang berdiri sejak 2018 dan fokus pada pertukaran budaya, pemberdayaan, serta advokasi keluarga imigran baru di Taiwan, terutama yang berasal dari Indonesia.
Adalah Riana Anwar (洪晶晶), inisiator yang kini menjabat sebagai direktur dari TINIDA. Ditemui oleh CNA dalam sebuah acara imigran baru di Taipei, baru-baru ini, Riana menyebut asosiasi ini ia gagas untuk jadi jembatan bagi para imigran baru asal Indonesia yang ada di Taiwan.
Baca juga: NIA salurkan NT$4,62 juta bantu 49 kelompok imigran baru wujudkan mimpi
Riana, asal Medan, Sumatera Utara, sudah menetap di Taiwan selama 23 tahun setelah menikah dengan seorang warga lokal. Selama tujuh tahun terakhir, ia mendedikasikan dirinya untuk asosiasi yang ia dirikan.
“Di awal pendirian (kegiatan asosiasi) tidak terlalu lancar karena ada pandemi COVID-19. Tetapi kemudian di dua tiga tahun terakhir ini kami mulai aktif menggelar atau berpartisipasi dalam sejumlah acara dan kegiatan,” kata Riana.
Salah satu acara yang TINIDA gelar di antaranya adalah pameran budaya Indonesia bertajuk “Warna Warni”. Pameran ini mendapatkan tunjangan dari Direktorat Jenderal Imigrasi Taiwan dalam bidang pendidikan dan seni budaya untuk “Program Merajut Impian bagi Penduduk Imigran Baru dan Anak-anaknya”
Kegiatan “Warna Warni” antara lain memperkenalkan alat musik tradisional seperti angklung, serta menampilkan kebaya dan kuliner khas Nusantara dalam berbagai kegiatan komunitas.
Di bidang pemberdayaan, TINIDA juga rutin menggelar kegiatan seperti pelatihan memasak, perawatan kecantikan, hingga pengajaran bahasa.
“Jadi kalau ada yang mau mengenal budaya Indonesia silakan datang ke kami,” kata Riana yang tinggal di Tainan ini.
Adapun di bidang advokasi, TINIDA menerima pengaduan terkait permasalahan keluarga atau konsultasi terkait bimbingan pendidikan, izin tempat tinggal, bantuan kesulitan pekerjaan, dan lain sebagainya.
“Kami siap membantu semua imigran baru, bukan hanya Indonesia, termasuk pekerja migran Indonesia juga, asal mereka tidak sungkan mencari kami,” kata Riana.
Menurut Riana, saat ini anggota asosiasinya berjumlah lebih dari 100 orang dan mereka tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga dari Tiongkok, Thailand, hingga Vietnam.
“Tetapi paling banyak dari Indonesia. Karena kita satu keluarga dan sudah tinggal di sini, jadi bagaimana pun kami sudah menjadi satu kesatuan imigran baru di Taiwan,” ujar Riana.
Selesai/ja