Empat belas tewas, 124 hilang dalam bencana banjir Hualien pasca taifun

24/09/2025 10:23(Diperbaharui 24/09/2025 13:30)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)
(Sumber Foto : Pemerintah Kabupaten Hualien)

Taipei, 24 Sep. (CNA) Empat belas orang tewas dan 124 lainnya hilang hingga Rabu (24/9) pagi akibat banjir luapan Danau Penghalang Sungai Matai'an, Kabupaten Hualien pada Selasa setelah Taifun Ragasa melanda Taiwan, menurut Pusat Operasi Darurat Nasional (CEOC).

Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Hualien bersama relawan dan bantuan dari petugas pemadam dari sejumlah kota dan kabupaten lainnya telah melakukan operasi pencarian sepanjang Selasa malam.

Wakil Komandan CEOC Hsiao Huan-chang (蕭煥章) dalam wawancara di sebuah program radio mengatakan bahwa ke-14 korban jiwa ditemukan di lantai satu tempat tinggal mereka, dan bahwa akan dilakukan autopsi.

Banyak dari mereka adalah lansia di bangunan jalan Dunhou dan Fozu yang diduga tidak sempat melakukan evakuasi, kata Wakil Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Hualien, Lee Lung-shen (李龍聖) dalam kesempatan berbeda kepada CNA.

Meskipun air surut, kondisi jalan masih berlumpur dan terdapat material tanah batu, sehingga tim penyelamat meneruskan pencarian titik demi titik, kata Lee.

Hsiao menyatakan bahwa ke-124 orang yang hilang memiliki alamat tempat tinggal. Penyelamat dan militer akan dikerahkan sepenuhnya untuk memeriksa setiap rumah mereka, dengan target seluruh korban tersebut dapat ditemukan pada Rabu, ujarnya.

Desa Guangfu, Kelurahan Fenglin, dan Desa Wanrong menjadi wilayah terdampak, dengan 3.285 orang telah dievakuasi dari sana, kata Pusat Tanggap Darurat Kabupaten Hualien. Pemerintah kabupaten telah menetapkan lokasi penampungan tambahaan yang menampung 402 orang.

Kerusakan infrastruktur juga terjadi pada bangunan di kantor industri Guangfu dan pusat budaya Fengyu yang terendam banjir hingga lantai dua, Jembatan Matai'an yang runtuh sehingga memutus Jalan Provinsi 9, dan sekolahan seperti Sekolah Menengah Pertama Guangfu, kata pusat tersebut.

CEOC sebelumnya menyatakan bahwa Danau Penghalang Sungai Matai'an telah meluap dan jebol pada pukul 2.30 sore hari Selasa, sebelum banjir pertamanya tiba pada pukul 3.30 sore hingga menghancurkan Jembatan Sungai Matai'an dan gelombang kedua terjadi pukul 4.30 sore.

Wakil Sekretaris Jenderal Yuan Eksekutif Xavier Chang (張惇涵) dalam acara radio bersama Hsiao menyebutkan bahwa evakuasi untuk warga sekitar telah diimbau sejak Minggu malam dan mulai dilaksanakan pada Senin pagi, mencakup lebih dari 1.800 rumah tangga atau sekitar 8.500 orang.

Hsiao mengatakan mulai pukul 6 pagi Selasa masyarakat telah diberitahu untuk melakukan evakuasi melalui siaran darurat ke ponsel, pengumuman radio, dan sisipan di televisi. Polisi dan pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk berkeliling kota mengingatkan warga agar segera mengungsi, tambahnya.

Bencana ini terjadi setelah Taifun Ragasa menghantam Taiwan sejak Senin malam, membawa angin kencang dan hujan lebat ke berbagai wilayahnya. Seiring taifun tersebut telah bergerak menjauh, peringatan darat dan laut telah dicabut pada Selasa.

Menurut CEOC, taifun kuat tersebut, termasuk banjir di Hualien yang dipicunya, telah menyebabkan 14 orang tewas, 124 hilang, dan 34 lainnya terluka hingga pukul 8 pagi Rabu.

Dari pukul 12 dini hari Minggu hingga Rabu pukul 7 pagi, Dusun Tianxiang di Hualien telah mencatat curah hujan lebih dari 992 milimeter (mm), yang tertinggi di seluruh Taiwan, menurut data Direktorat Jenderal Cuaca Pusat.

(Oleh Chang Yi-lien, Chang Chi-hua, Agoeng Sunarto, Lai Yu-chen, dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.