Pakar: Masuknya pesawat nirawak Taiwan ke daftar Blue UAS AS jadi tonggak baru

27/09/2025 12:21(Diperbaharui 27/09/2025 12:21)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

 (Sumber Foto : Thunder Tiger Group)
 (Sumber Foto : Thunder Tiger Group)

Washington, 27 Sep. (CNA) Taiwan mulai menegaskan diri sebagai pusat regional bagi sistem nirawak generasi baru setelah pesawat nirawak buatan Thunder Tiger Group masuk daftar Blue UAS yang disetujui Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), kata pakar baru-baru ini.

“Sertifikasi Blue UAS untuk Thunder Tiger menjadi tonggak penting yang menandakan industri pertahanan Taiwan kini mampu menghasilkan sistem nirawak yang memenuhi standar keamanan siber, rantai pasok, dan operasional paling ketat milik Pentagon,” ujar Sunny Cheung (張崑陽), peneliti di Jamestown Foundation, kepada CNA.

Pada 20 September, “Overkill” — pesawat nirawak intai-bunuh (suicide pesawat nirawak) tipe first-person-view (FPV) produksi Thunder Tiger — resmi menjadi pesawat nirawak pertama asal Taiwan yang lolos persyaratan ketat untuk penggunaan militer AS.

“Bagi Taiwan, pencapaian ini bukan hanya mempercepat rencana militer mengerahkan puluhan ribu pesawat nirawak FPV, tetapi juga menetapkan standar emas bagi perusahaan lokal untuk diikuti, sehingga memperkuat ekosistem pertahanan mandiri,” kata Cheung.

Ia menambahkan, sertifikasi Blue UAS membuka jalan integrasi pesawat nirawak Taiwan ke dalam jaringan militer AS dan sekutunya. Menurutnya, hal ini menandakan Taiwan kian menjadi bagian dari jaringan teknologi pertahanan sekutu, memperkuat daya tangkal terhadap Beijing sekaligus memposisikan diri sebagai pusat inovasi regional bagi sistem nirawak generasi berikutnya.

Dan Blumenthal, peneliti senior di American Enterprise Institute, memuji Taiwan karena memiliki industri pesawat nirawak lokal yang kuat.

"Taiwan memiliki kemampuan manufaktur, kapasitas industri, dan semangat inovatif untuk membangun industri pesawat nirawak 'red free' kelas dunia," kata Blumenthal.

Sementara itu, Wakil Presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan, Lotta Danielsson, juga memuji Thunder Tiger karena menjadi perusahaan Taiwan pertama yang masuk dalam Blue UAS Cleared List.

"Untuk masuk dalam daftar, sistem harus melewati audit rantai pasokan yang ketat dan tinjauan keamanan siber yang ekstensif, serta harus divalidasi memenuhi standar federal," kata Danielsson.

Menurut Danielsson, pengakuan resmi pemerintah AS terhadap Thunder Tiger dan drone Overkill membuka peluang pasar baru di AS maupun negara-negara sekutu.

(Oleh Chung Yu-chen, Ko Lin, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.