Taipei, 23 Sep. (CNA) Tingkat pengangguran Taiwan meningkat pada Agustus untuk bulan ketiga berturut-turut, seiring lebih banyak pencari kerja baru memasuki pasar tenaga kerja saat musim kelulusan, menurut data Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik (DGBAS), Senin (22/9).
Data DGBAS menunjukkan tingkat pengangguran bulan Agustus naik 0,05 poin persentase dari bulan sebelumnya menjadi 3,45 persen. Setelah penyesuaian musiman, tingkat pengangguran juga meningkat 0,02 poin persentase dari Juli menjadi 3,35 persen pada Agustus.
Rata-rata tingkat pengangguran Taiwan dalam delapan bulan pertama tahun ini tercatat 3,35 persen, turun 0,04 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Wakil Direktur Departemen Sensus DGBAS, Tan Wen-ling (譚文玲), mengatakan kenaikan terbaru disebabkan meningkatnya jumlah pencari kerja baru, namun tetap menjadi angka terendah di bulan Agustus dalam 25 tahun terakhir. Efek musim kelulusan diperkirakan akan mereda mulai bulan ini, tambahnya.
Pada Agustus, jumlah pengangguran naik 6.000 orang atau 1,52 persen dari bulan sebelumnya menjadi 415.000 orang. Sementara jumlah penduduk bekerja meningkat 3.000 orang atau 0,03 persen dari Juli, menjadi 11,64 juta orang, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 59,58 persen, naik 0,07 poin persentase.
DGBAS menjelaskan, jumlah pencari kerja baru bertambah 2.000 orang pada Agustus, sedangkan mereka yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan usaha dan pengurangan bisnis naik 3.000 orang. Selain itu, jumlah pekerja yang berhenti untuk mencari pekerjaan baru karena tidak puas dengan pekerjaan sebelumnya juga naik 2.000 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan, lulusan universitas mencatat tingkat pengangguran tertinggi sebesar 4,68 persen pada Agustus. Angkanya 3,03 persen untuk lulusan SMA dan 2,35 persen bagi lulusan SMP.
Dari sisi usia, tingkat pengangguran kelompok 20-24 tahun mencapai 12,08 persen pada Agustus, mencerminkan konsentrasi tinggi pencari kerja baru. Angkanya 5,92 persen untuk kelompok usia 25-29 tahun dan 8,71 persen untuk kelompok usia 15-19 tahun, menurut DGBAS.
Data DGBAS juga menunjukkan bahwa 121.000 orang berada dalam kondisi setengah menganggur terkait waktu pada bulan Agustus, naik 4.000 orang dari bulan sebelumnya.
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi tahun ini, kata Tan, seraya menambahkan bahwa kenaikan itu disebabkan dampak kebijakan tarif Amerika Serikat yang membuat sebagian eksportir Taiwan memberlakukan program cuti tanpa upah.
Jika tingkat pengangguran terus naik pada September meski efek musim kelulusan mereda, hal itu bisa berarti dampak tarif AS akan semakin nyata, ujar Tan.
Selesai/IF