Kholis Anwar, pahlawan sekop sukarelawan bersih-bersih di Hualien

30/09/2025 18:50(Diperbaharui 30/09/2025 18:51)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kholis Anwar (pertama dari kanan memegang bendera Indonesia), salah satu relawan yang mengorbankan hari liburnya untuk bersih-bersih daerah yang terkena bencana di HUalien. (Sumber Foto : PCINU)
Kholis Anwar (pertama dari kanan memegang bendera Indonesia), salah satu relawan yang mengorbankan hari liburnya untuk bersih-bersih daerah yang terkena bencana di HUalien. (Sumber Foto : PCINU)

Oleh Miralux, staf reporter CNA

Keterlibatan 50 pekerja migran asing (PMA) —yang 40 di antaranya adalah orang Indonesia— dalam aksi revitalisasi Hualien pasca banjir menjadi perbincangan hangat di media sosial Taiwan. Dari jumlah tersebut, salah satunya adalah Kholis Anwar, seorang PMI yang rela mengorbankan hari liburnya untuk membantu dan berbaur dengan warga Taiwan membersihkan wilayah Hualien yang terkena bencana pasca taifun Ragasa. 

Baca berita sebelumnya https://indonesia.focustaiwan.tw/society/202509285001 

Saat dihubungi CNA lewat panggilan telepon, Kholis mengatakan bahwa ia mendengar informasi tentang kegiatan bersih-bersih di Hualien dari seorang teman warga Taiwan yang bekerja di satu pabrik yang sama denganya. Kemudian, Kholis meminta tiga rekannya yang lain ikut serta dan menuju lokasi bencana pada Minggu (28/9).

Saat ditanya mengapa ia memilih bergabung dalam kegiatan tersebut, Kholis mengatakan jika ini semua karena rasa solidaritas kepada warga yang terdampak bencana dan membutuhkan bantuan. 

“Kebetulan saya punya waktu luang hari Minggu ini (libur), jadi saya sudah menjadwalkan untuk membantu di sana. Saya sangat senang bisa membantu. Saya sudah menyiapkan peralatan seperti sekop, sepatu bot, dan perlengkapan kebersihan untuk dibawa ke sana,” ujar Kholis yang juga merupakan ketua (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) PCINU ranting Hualien.

Kholis (mengenakan masker) saat membantu bersih-bersih di salah satu rumah yang terkena bencana. (Sumber Foto : PCINU)
Kholis (mengenakan masker) saat membantu bersih-bersih di salah satu rumah yang terkena bencana. (Sumber Foto : PCINU)

Kholis pun menggambarkan lokasi bencana saat ia baru saja tiba. Menurutnya, saat itu jalanan masih becek dan terdapat beberapa genangan air dan banyak barang atau peralatan yang rusak. Bahkan semua peralatan, terutama di lantai satu bangunan yang ia bersihkan, sudah tidak bisa digunakan lagi karena lumpur sudah masuk ke dalam rumah, ujar Kholis yang bekerja di bengkel mobil ini.

Kholis yang bekerja di Kota Hualien, sekitar 54 kilometer dari lokasi bencana mengatakan bahwa saat ia membantu bersih-bersih, banyak warga Taiwan juga berinteraksi dengannya sembari mengucapkan terima kasih bahkan mengacungkan jempol pada pekerja migran yang saat itu membantu.

Pekerja migran asal Indonesia yang tergabung dalam organisasi PCINU membantu membersihkan wilayah Hualien. (Sumber Foto : PCINU)
Pekerja migran asal Indonesia yang tergabung dalam organisasi PCINU membantu membersihkan wilayah Hualien. (Sumber Foto : PCINU)

“Mereka (warga Taiwan) sangat senang dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada kami serta mengacungkan jempol pada kami,” tutur Kholis.

Saat ditanya apakah ia akan membantu kembali pekan depan ketika hari libur, Kholis mengatakan bahwa kemungkinan ia akan kembali membantu bahkan akan ada tambahan teman-temannya yang lain dari (Barisan Ansor Serbaguna) Banser PCINU dari Taipei yang akan ke Hualien untuk membantu. 

“Sudah ada tiga PMI dari PCINU yang telah membantu bersama saya saat ini. Mereka adalah teman-teman saya. Minggu depan, akan ada bantuan tambahan dari teman-teman yang tidak bisa hadir hari ini atau sedang libur, mereka akan membantu membersihkan minggu depan,” ujar Kholis menanggapi.

(Oleh Miralux)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.