Jenazah yang ditemukan di Hualien dipastikan sebagai petani yang hilang

Taipei, 30 Sep. (CNA) Jenazah yang ditemukan pada hari Senin (29/9) di sebuah desa kecil di Kabupaten Hualien telah diidentifikasi sebagai seorang petani berusia 64 tahun bermarga Tsai (蔡), menjadi korban ke-18 yang dipastikan tewas setelah danau bendungan meluap dan menyebabkan banjir parah di Kecamatan Guangfu.

Tim penyelamat menemukan jenazah tersebut di sepanjang tepi sungai di Kalotong, Kecamatan Guangfu, sekitar tujuh kilometer di hilir dari danau bendungan Matai'an Creek, yang jebol pada 23 September dan memicu banjir besar.

Petugas forensik memastikan identitas korban melalui catatan telapak tangan setelah sidik jarinya terlalu rusak akibat terendam air.

Tsai bekerja di sebuah pertanian di hilir dari danau bendungan dan termasuk di antara beberapa warga yang dilaporkan hilang setelah banjir.

Identifikasi ini meningkatkan jumlah korban tewas resmi akibat bencana tersebut menjadi 18 orang dan mengurangi jumlah orang hilang menjadi enam, menurut Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC). Para korban sebagian besar adalah paruh baya dan lansia, berusia antara 55 hingga 100 tahun.

Mereka yang masih belum ditemukan termasuk seorang wanita bermarga Chang (張), seorang operator tambang kerikil bermarga Huang (黃), pensiunan profesor National Yang Ming Chiao Tung University Kao Ming-sheng (高銘盛), sepasang suami istri bermarga Lin (林), dan seorang warga bermarga Kao (高), menurut CEOC.

Banjir yang masih terus melanda Kecamatan Guangfu juga telah menyebabkan 107 orang terluka, menurut CEOC.

Selesai/IF