Taipei, 8 Juni (CNA) Pebulu tangkis andalan Taiwan, Chou Tien-chen (周天成), harus mengakui keunggulan unggulan ketiga asal Denmark, Anders Antonsen, setelah kalah dua gim langsung pada final Indonesia Open 2024, Minggu (9/6), dengan total hadiah sebesar US$1,45 juta (Rp23,63 miliar)
Chou, yang sehari sebelumnya mencatat sejarah sebagai pemain tertua yang mencapai final tunggal putra turnamen BWF Super 1000 di usia 35 tahun 150 hari, takluk dari Antonsen dengan skor 22-20, 21-14 dalam pertandingan berdurasi satu jam dimana kecepatan dan pertahanan solid Antonsen menjadi kunci kemenangannya.
Pemain veteran Taiwan itu tampak masih membawa momentum setelah mengalahkan peringkat satu dunia yang baru, Kunlavut Vitidsarn, di semifinal hari Sabtu, dengan mempertahankan keunggulan tipis namun stabil hampir sepanjang gim pertama dan mendapatkan tiga poin gim pada kedudukan 20-17.
Namun, Antonsen menunjukkan tekad kuat dengan mencetak lima poin berturut-turut untuk merebut gim pertama.
Gim kedua berlangsung ketat, hingga sebuah keputusan wasit yang merugikan Chou membuatnya kehilangan poin penting dan tampak frustrasi.
Memasuki paruh akhir gim, Chou semakin kesulitan menembus pertahanan lawan dan tidak mampu menyamai kecepatan Antonsen di depan net.
Saat unggul 15–13, Antonsen kembali mencetak lima poin beruntun dan mengamankan gelar pada match point kedua.
Sehari sebelumnya, setelah menyingkirkan Kunlavut, Chou menepis anggapan bahwa usianya menjadi hambatan.
“Saya merasa lebih muda daripada lawan-lawan saya. Anda harus mengubah pola pikir, bersikap rendah hati, dan tetap stabil,” ujarnya melalui situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Namun, Antonsen (28) meski sempat mengalami masalah fisik selama pekan turnamen, tampak lebih segar di akhir pertandingan dan membawa pulang gelar tunggal putra.
Chou, yang pernah menjuarai Indonesia Open pada 2019 dengan mengalahkan Antonsen, menjadi satu-satunya wakil Taiwan yang mencapai perempat final dari lima nomor yang dipertandingkan di Jakarta.
Selesai/IF