Taipei, 10 Juni (CNA) ASE Technology Holding Co. yang berbasis di Taiwan, perusahaan perakitan dan pengujian semikonduktor outsourcing (OSAT) terbesar di dunia, bekerja sama dengan perancang cip kecerdasan buatan (AI) Advanced Micro Devices, Inc. (AMD) untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pusat data.
Menurut blog AMD, ASE awalnya memutuskan untuk menggunakan prosesor AMD EPYC dan Ryzen dalam sistem pusat datanya, yang dibutuhkan "Untuk menangani analisis data bervolume besar," kata Jekyll Chen (陳裕忠), direktur divisi Infrastruktur TI ASE.
Langkah ini membuahkan hasil bagi ASE karena prosesor tersebut membantu memberikan "Peningkatan kinerja secara simultan sebesar 50 persen dan pengurangan konsumsi daya sebesar 6,5 persen dibandingkan sistem non-AMD yang digunakan sebelumnya," demikian menurut blog tersebut.
"Kami bekerja untuk banyak perusahaan semikonduktor. Tantangan kami adalah kebutuhan akan kinerja tinggi, latensi rendah, dan jumlah inti yang banyak, sejalan dengan kebijakan ESG ASE. Stabilitas dan skalabilitas adalah dua tujuan utama bagi kami," kata Chen dikutip di blog tersebut.
Menyusul keberhasilan prosesor EPYC dan Ryzen, ASE telah mulai mempelajari kemungkinan memperkenalkan akselerator pusat data seperti unit pemrosesan grafis (GPU) Instinct MI300 Series milik AMD, karena beban kerja AI menjadi semakin penting, kata blog AMD.
Selama bertahun-tahun, AMD telah bekerja sama dengan produsen cip kontrak Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) dalam pengembangan GPU generasi berikutnya.
Pada bulan April, perancang cip asal Amerika tersebut mengumumkan bahwa prosesor EPYC generasi berikutnya, dengan kode "Venice", akan menjadi prosesor komputasi kinerja tinggi (HPC) pertama di pasar yang menggunakan proses 2 nanometer canggih milik TSMC.
Selain itu, AMD juga menyoroti keberhasilan validasi produk unit pemrosesan pusat (CPU) AMD EPYC Generasi ke-5 di pabrik wafer pertama TSMC yang berlokasi di Arizona, yang mulai produksi massal pada 2024 menggunakan proses 4 nm.
Selesai/JC