Peluncuran buku rempah Asia Tenggara dorong program promosi kuliner Indonesia di Taiwan

08/12/2025 14:58(Diperbaharui 08/12/2025 15:16)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 8 Desember 2025)
(Sumber Foto : CNA, 8 Desember 2025)

Taipei, 8 Des. (CNA) Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei pada Sabtu (6/12) memfasilitasi peluncuran buku terbaru karya penulis Indonesia di Taiwan bertajuk "Southeast Asian Spices (餐桌上的南洋香料)", menandai dimulainya rangkaian promosi gastronomi Indonesia di Taiwan.

Acara peluncuran diawali dengan paparan dari Teresa Liu, diaspora Indonesia asal Sumatra, yang memperkenalkan sejarah singkat kuliner dan rempah Indonesia kepada para hadirin, sebagian besar warga Taiwan.

Dalam presentasinya, Teresa Liu, yang pindah ke Taiwan pada usia 15 tahun untuk melanjutkan pendidikan menengah dan universitas, menjelaskan konsep “Delapan Elemen Rasa” yang dikategorikan berdasarkan aroma sebagai dasar memahami karakter kuliner Indonesia.

Buku yang ia susun tidak hanya memuat resep hidangan Indonesia, tetapi juga memperkenalkan 45 jenis rempah serta bahan khusus yang umum digunakan dalam masakan Nusantara, ujarnya. Proses penulisan buku tersebut berlangsung sekitar empat tahun, menjadikannya karya terpanjang yang pernah ia selesaikan.

Acara tersebut ditutup dengan sesi mencicipi hidangan Indonesia. Para hadirin menerima satu kotak berisi nasi kuning, sate, ayam goreng, serta kue lapis, yang disajikan untuk memperkenalkan cita rasa autentik kuliner Nusantara kepada masyarakat Taiwan.

(Sumber Foto : CNA, 8 Desember 2025)
(Sumber Foto : CNA, 8 Desember 2025)

Dalam sebuah wawancara dengan CNA, Wakil Kepala KDEI, Johanes Andi Susanto menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama kantor tersebut memperkenalkan buku yang secara khusus membahas kuliner Indonesia. 

KDEI juga mengapresiasi penulis buku tersebut, Teresa Liu, yang telah memperkenalkan masakan dan rempah-rempah Indonesia kepada masyarakat Taiwan. “Lewat cita rasa yang dicicipi langsung, masyarakat Taiwan akan lebih mudah mengenal Indonesia,” ujar Andi.

Andi menjelaskan bahwa KDEI juga tengah tengah mengupayakan pembahasan mengenai penerapan sertifikasi halal bagi restoran Indonesia di Taiwan. Selain restoran, toko-toko yang menjual produk halal juga diharapkan dapat memperoleh sertifikat resmi.

Menurutnya, langkah ini dinilai penting agar masyarakat Indonesia yang berada di Taiwan merasa lebih yakin dan tidak khawatir saat mengonsumsi makanan, karena kehalalan produk telah terjamin secara jelas.

Kepala Bidang Pariwisata dan Perhubungan, Ruth Evelin Pasaribu juga menyebutkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan berbagai program promosi gastronomi lainnya, sejalan dengan arahan pemerintah pusat dan Kementerian Pariwisata Indonesia.

(Oleh Jennifer Aurelia)

Selesai/IF

(Sumber Foto : Teresa Liu)
(Sumber Foto : Teresa Liu)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.