Taipei, 8 Des. (CNA) Jumlah laporan kasus bunuh diri di kalangan remaja naik menjadi tiga kali lipat dalam sepuluh tahun, sehingga perlu ada penguatan mekanisme deteksi dini dan intervensi awal, kata Action Alliance on basic education baru-baru ini.
Dalam siaran persnya pada Jumat (5/12), aliansi itu mengutip data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan yang menunjukkan laporan terkait remaja berusia 15 hingga 24 tahun meningkat setiap tahun.
Pada 2015, jumlahnya 4.389 kasus (14,7 persen dari total laporan), dan pada 2024 melonjak menjadi 14.547 kasus (28,7 persen), baik secara quantitas maupun proporsi mengalami kenaikan yang signifikan, menurut data yang dikutip aliansi.
Wang Han-yang (王瀚陽), ketua aliansi, mengatakan kepada CNA bahwa remaja yang mengalami tekanan psikologis sering kali tidak secara langsung meminta pertolongan. Sebaliknya, gejala terlihat melalui perilaku seperti pola tidur dan rutinitas yang kacau, perubahan nafsu makan, mudah marah, atau menolak belajar, ujarnya.
Jika pendampingan baru diberikan ketika anak mengungkapkan masalah atau menunjukkan tanda bahaya yang jelas, kata Wang, intervensi kemungkinan sudah terlambat.
Wang menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, American Academy of Pediatrics (AAP) telah mendorong agar masalah psikologis, emosional, dan perilaku dimasukkan ke dalam pemeriksaan kesehatan rutin anak sebagai strategi penting untuk deteksi dan intervensi dini.
Ia menyarankan agar pemerintah Taiwan mempertimbangkan langkah serupa, misalnya melalui pemeriksaan kesehatan, formulir penilaian kesehatan mental, serta mekanisme skrining awal lainnya.
Tujuannya, kata Wang, agar sumber daya konseling tidak hanya difokuskan pada penanganan akhir, tetapi juga dilengkapi sistem identifikasi dini, pemantauan bertingkat, dan rujukan yang terstruktur.
Wang menyerukan kepada semua pihak untuk menghadapi dengan serius krisis kesehatan mental remaja yang semakin parah, serta mengalihkan fokus dari penanganan menuju pencegahan, agar tragedi tidak terus berulang.
Jika Anda mengalami pikiran untuk bunuh diri di Taiwan, mohon hubungi saluran siaga 1925, 1995, atau 1980 untuk mendapatkan bantuan.
(Oleh Chen Chih-chung dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC