Taipei, 5 Des. (CNA) Sekitar 900 orang telah tercatat sebagai kontak erat dari seorang mahasiswa di National Taiwan University (NTU) yang didiagnosis menderita tuberkulosis, sebuah kasus yang oleh otoritas telah ditetapkan sebagai infeksi terisolasi dan bukan cluster, kata Menteri Kesehatan Shih Chung-liang (石崇良) pada hari Kamis (4/12).
Berbicara setelah rapat Kabinet, Shih mengatakan bahwa setelah seorang mahasiswa asing di NTU didiagnosis menderita tuberkulosis, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan Departemen Kesehatan Taipei membuat daftar kontak erat untuk memantau kesehatan mereka.
Ia mengatakan bahwa mereka yang menghabiskan lebih dari delapan jam di ruangan yang sama dengan pasien dalam satu hari, atau memiliki kontak kumulatif lebih dari 40 jam, tercatat sebagai kontak erat.
Mereka akan diwajibkan menjalani rontgen dada dan tes darah untuk mendeteksi kemungkinan infeksi, termasuk kasus laten, kata Shih, seraya menambahkan bahwa kerja sama dalam pemeriksaan ini diwajibkan oleh hukum.
Shih mengatakan jumlah kontak erat relatif tinggi karena otoritas melacak paparan sejak waktu diagnosis dan kedatangan mahasiswa tersebut di Taiwan.
Namun demikian, ia menegaskan kembali bahwa kasus ini diperlakukan sebagai infeksi tunggal dan bukan klaster.
Juru bicara CDC Lin Min-cheng (林明誠) mengatakan ia tidak dapat memastikan kapan mahasiswa tersebut tiba di Taiwan, namun mencatat bahwa periode infeksi telah berlangsung lebih dari tiga bulan, yang berkontribusi pada tingginya jumlah kontak erat.
Lin menambahkan bahwa sumber infeksi masih dalam penelusuran.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang paling sering menyerang paru-paru dan dapat menyebar melalui udara ketika penderita batuk atau bersin.
Per 3 Desember, CDC telah mencatat 5.019 kasus di Taiwan pada tahun 2025.
Selesai/ML