Taipei, 2 Des. (CNA) Thunder Tiger Group, produsen pesawat nirawak asal Taiwan, mengatakan bahwa mereka secara bersamaan mengoperasikan enam kapal permukaan tak berawak (USV) SeaShark dari satu stasiun kontrol selama uji coba di laut pada akhir bulan lalu, menyebut operasi tersebut sebagai tonggak penting dalam pengembangan kapal tak berawak di Taiwan.
Perusahaan yang berbasis di Taichung itu mengatakan dalam siaran pers pada hari Senin (1/12) bahwa uji coba laut di Teluk Dapeng, Kabupaten Pingtung pada 28 November menampilkan sistem kontrol USV dan AI canggih miliknya serta berhasil melakukan berbagai formasi taktis dan manuver cepat dalam hitungan detik.
Perusahaan mengatakan kapal pesawat nirawak sepanjang enam meter yang dinamai SeaShark itu mempertahankan stabilitas komunikasi 100 persen di bawah gangguan elektromagnetik dengan menggunakan sistem lompatan frekuensi anti-interferensi militer buatan Inggris.
Kapal-kapal tersebut juga memiliki desain lambung dengan penampang radar rendah yang secara signifikan mengurangi kemungkinan terdeteksi, tambahnya.
Thunder Tiger mengatakan rangkaian SeaShark-nya dilengkapi sensor presisi, teknologi kontrol kawanan, dan jaringan komunikasi stabil yang mampu melakukan pertukaran informasi secara real-time dan penyesuaian dinamis.
"Seri kapal tak berawak bunuh diri SeaShark akan menjadi senjata kendaraan asimetris paling tajam untuk mempertahankan Selat Taiwan," katanya.
Perusahaan berharap dapat memperluas pengujian kerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST) dan Kementerian Pertahanan Nasional (MND) untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Perusahaan mengatakan pihaknya menargetkan untuk mengamankan kontrak pertahanan tahun 2026, dengan mengutip tingkat lokalisasi yang tinggi, verifikasi spesifikasi militer yang telah selesai, dan kesiapan produksi.
Selesai/IF