Taipei, 3 Des. (CNA) Kepala intelijen tertinggi Taiwan pada hari Rabu (3/12) mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan militer Tiongkok akan mengadakan latihan militer berskala besar lagi sebelum akhir tahun ini dan Taiwan harus tetap waspada.
Dalam sebuah sesi legislatif, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional (NSB) Tsai Ming-yen (蔡明彥) mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) secara rutin mengadakan latihan militer terpisah pada bulan November dan Desember setiap tahun untuk menguji kesiapan tempur pasukan Tiongkok.
Menurut Tsai, "tidak menutup kemungkinan" PLA dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan beberapa latihan rutin tersebut menjadi satu latihan skala besar dan menjadikan latihan itu sebagai latihan yang menargetkan Taiwan.
"Kita harus siap menghadapi kemungkinan pergerakan musuh, dan kami terus memantau dengan cermat semua penempatan PLA di sekitar Taiwan setiap saat," kata Tsai.
Menurut Tsai, saat ini terdapat empat armada Angkatan Laut PLA di Pasifik Barat.
NSB secara ketat memantau pergerakan mereka bekerja sama dengan militer Taiwan dan unit intelijen lainnya, dan Taiwan juga akan melakukan pertukaran intelijen dengan negara lain terkait pergerakan PLA jika diperlukan, ujarnya.
Tsai menyampaikan penilaiannya di Legislatif ketika diminta berkomentar mengenai kemungkinan PLA menggelar latihan skala besar lainnya di dekat Taiwan di tengah ketegangan antara Beijing dan Tokyo atas pernyataan perdana menteri Jepang tentang responsnya terhadap kontinjensi Taiwan.
Sanae Takaichi baru-baru ini mengatakan bahwa serangan Tiongkok terhadap Taiwan akan dianggap sebagai "situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang," dan dengan demikian dapat memicu respons militer dari Tokyo, yang memicu reaksi marah dari Beijing.
Sementara itu, Tsai juga mengatakan kepada para legislator bahwa hingga hari ini, total kapal perang dari delapan negara telah melakukan 12 pelayaran melalui Selat Taiwan tahun ini.
Delapan negara tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, Selandia Baru, Vietnam, Inggris, dan Prancis, katanya.
Taiwan dan mitra internasionalnya memantau dengan cermat setiap pelayaran tersebut, kata Tsai.
Menurut laporan Reuters, kapal terbesar angkatan laut Selandia Baru, kapal tanker HMNZS Aotearoa, melakukan pelayaran langka melalui Selat Taiwan pada awal November, kata Menteri Pertahanan Judith Collins kepada Reuters.
Satu sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kapal itu dilacak dan diikuti oleh pasukan Tiongkok saat berlayar melalui jalur air tersebut, demikian laporan Reuters.
Selesai/ML