Taipei, 17 Okt. (CNA) Harmony Home Foundation, Taiwan mengatakan mereka telah bekerja sama dengan platform niaga-el momo dan pebulu tangkis Chou Tien-chen (周天成) untuk mengadakan kampanye penggalangan dana amal demi membantu setiap bayi tanpa dokumen agar tidak dibiarkan terlantar.
Harmony Home merawat lebih dari 100 anak tanpa pencatatan sipil, yang sebagian besar lahir dari orang tua pekerja migran hilang kontak. Tanpa kewarganegaraan dan Asuransi Kesehatan Nasional (NHI), mereka hidup dalam risiko tinggi dan penuh ketidakpastian, termasuk sulitnya akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.
"Kami sering bercanda bahwa kami ini adalah 'pengutang terbesar rumah sakit'," ujar Lee Hsueh-jen (李學人), kepala bagian humas Harmony Home, dengan nada setengah berkelakar kepada CNA. Selama ini mereka sangat berterima kasih atas bantuan rumah sakit, ujarnya.
Selain pekerja sosial rumah sakit yang membantu menghubungkan mereka dengan berbagai sumber daya, pihak pusat kesehatan juga mengizinkan Harmony Home mencicil pembayaran biaya pengobatan, sehingga anak-anak dapat berobat tanpa rasa khawatir, kata Lee.
Ada masa di mana anak-anak tak berdokumen bahkan tidak bisa mendapatkan vaksinasi rutin, hingga akhirnya seorang bayi meninggal akibat infeksi bakteri yang dipicu flu. Kesedihan mendalam atas kepergiannya membuat Harmony Home tak lagi bisa berdiam diri, kata Lee.
Lee mengenang, saat itu Harmony Home berulang kali mempertanyakan kepada instansi pemerintah: "Mengapa bayi yang lahir di Taiwan, hanya karena tidak memiliki NHI, tidak boleh menerima vaksinasi rutin?" Sejak saat itu, anak-anak di yayasan tersebut akhirnya bisa memiliki buku kesehatan bayi.
Meskipun Taiwan telah mengesahkan Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa ke hukum nasional pada 2014, bagi pekerja migran hilang kontak dan anak-anak mereka, janji-janji tersebut kerap sulit diwujudkan ketika mereka membutuhkan layanan kesehatan.
Harmony Home menegaskan mereka akan membawa anak-anak berobat apa pun penyakitnya, karena kesehatan dan keselamatan anak adalah yang paling penting.
Namun, karena sistem NHI masih terkait dengan status hukum ibu, mereka berharap masyarakat dapat memberikan perhatian dan mendorong penyelesaian atas kesulitan akses layanan kesehatan bagi bayi tak berdokumen.
Di sisi lain, dalam kesempatan kali ini, Harmony Home bekerja sama dengan momo dan Chou, yang baru saja meraih gelar juara tunggal putra di Arctic Open 2025, untuk meluncurkan kampanye amal.
Kampanye ini mengajak masyarakat luas untuk turut berpartisipasi memberikan dukungan dan kasih sayang yang dibutuhkan anak-anak tersebut agar dapat tumbuh dengan layak, menurut yayasan tersebut.
Pelatih Chou, Victo Wibowo, berasal dari Indonesia, sehingga sang juara bulu tangkis tersebut sangat peduli terhadap kondisi pekerja migran Indonesia serta isu bayi tak berdokumen ini.
Dalam rilis pers yayasan, Chou mengatakan bahwa advokasi sosial sama seperti pertandingan, membutuhkan waktu panjang, usaha, dan ketekunan. Menurutnya, memahami isu sosial juga seperti latihan: harus dialami dan dijalani langsung agar bisa benar-benar memahami maknanya.
Harmony Home, kata Chou, telah menolong banyak anak dan keluarga yang berada di ambang kehancuran, dan ia berharap lebih banyak orang dapat melihat dan mendukung upaya mulia ini.
(Oleh Shen Pei-yao dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF