Relaksasi denda bagi PMIO, KDEI: Hindari jebakan calo

29/09/2025 11:00(Diperbaharui 29/09/2025 14:03)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo berbincang dengan para pekerja migran Indonesia di Taipei, Minggu (28/9). (Sumber Foto : CNA, 28 September 2025)
Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo berbincang dengan para pekerja migran Indonesia di Taipei, Minggu (28/9). (Sumber Foto : CNA, 28 September 2025)

Taipei, 29 Sep. (CNA) Per 1 Oktober 2025, Direktorat Jenderal Imigrasi Taiwan memberlakukan peraturan baru terkait denda keimigrasian bagi pekerja migran yang melebihi masa tinggal (PMIO) atau hilang kontak dengan relaksasi denda hingga 50 persen, disampaikan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo, Minggu (28/9).

Menurut Arif, kisaran denda bagi PMIO adalah NT$5.000 (Rp2,7 juta) sampai NT$25.000 tergantung berapa lama individu tersebut melebihi masa tinggalnya di Taiwan. 

Terkait aturan baru tersebut, mengacu sumber yang didapat dari KDEI, jika melebihi masa tinggal 1 sampai 10 hari maka dendanya adalah NT$5.000; melebihi masa tinggal 11 sampai 30 hari dendanya adalah NT$10.000; melebihi masa tinggal 31 sampai 60 hari dendanya adalah NT$ 15.000; melebihi masa tinggal 61 sampai 90 hari dendanya adalah NT$20.000; sementara bagi yang melebih masa tinggal hingga di atas 90 hari, kini dendanya adalah NT$25.000.

Arif mengingatkan kepada PMIO yang hendak memanfaatkan relaksasi denda ini dan menyerahkan diri untuk menggunakan jalur resmi dan menghindari calo.

Ada dua tempat penampungan yang bisa dihubungi yakni Shelter KDEI Taipei Taoyuan yang dikelola oleh saudari Linggawati dan bisa dihubungi di nomor +886 903986876, dan Shelter KDEI Taipei Kaohsiung yang dikelola oleh saudara Agus dengan nomor kontak di +886 972416022.

“PMIO yang hendak menyerahkan diri ke shelter KDEI Taipei cukup membayar denda dan menyiapkan tiket pulang ke Indonesia saja. Makan selama tinggal di Shelter KDEI Taipei, pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor, transportasi ke bandara saat kepulangan ke Indonesia diberikan secara gratis,” kata Arif.

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.