Taipei, 4 Agu. (CNA) Tiga orang telah meninggal dunia dan empat orang masih hilang, sementara 50 orang dilaporkan terluka, akibat hujan ekstrem yang melanda Taiwan selama seminggu terakhir, kata Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC) hari Minggu (3/8).
Tiga kematian tersebut terjadi pada 30 dan 31 Juli akibat kecelakaan kendaraan selama cuaca buruk -- dua di Kaohsiung dan satu di Kabupaten Nantou -- menurut data CEOC yang berlaku hingga pukul 18.30 hari Minggu.
Salah satu korban tewas adalah seorang pria berusia 57 tahun yang tenggelam pada 31 Juli ketika ia mengendarai kendaraannya ke jalan yang tergenang banjir parah di Nantou yang telah ditutup oleh polisi, kata departemen kepolisian kabupaten tersebut. Dua puluh menit kemudian, tubuhnya ditemukan terendam di kedalaman dua meter pada air banjir di jalan tersebut, kata polisi.
Dua kematian lainnya terjadi pada 30 Juli ketika sebuah kendaraan yang membawa satu keluarga beranggotakan lima orang terjun ke jurang di sepanjang Jalan Raya Provinsi No. 20 di Kaohsiung saat cuaca buruk, kata CEOC.
Dua tubuh telah ditemukan, sementara tiga penumpang lainnya masih hilang hingga hari Minggu, menurut CEOC.
Orang keempat yang hilang adalah pengendara skuter yang ditemukan di sepanjang Jalan Raya Provinsi No. 29 di Distrik Qishan, Kaohsiung hari Sabtu, kata CEOC tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dua ruas jalan raya di Kaohsiung telah ditutup menunggu perbaikan, dan hanya kendaraan bantuan darurat yang diizinkan melintas di sana, kata CEOC dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah rapat pukul 15.00 hari Minggu.
Sementara itu, 50 orang di seluruh Taiwan terluka dalam insiden terkait hujan deras, termasuk lebih dari 20 orang di Kaohsiung dan sekitar 12 orang di Kabupaten Changhua, menurut CEOC.
Hingga Minggu sore, sebanyak 5.795 warga di seluruh Taiwan telah dievakuasi, dan 588 di antaranya ditampung di 36 tempat penampungan, kata CEOC.
Sebanyak 20 dari 36 tempat penampungan tersebut telah dilengkapi dengan persediaan yang cukup untuk bertahan hingga 10 hari, karena berada di daerah yang berpotensi terisolasi akibat cuaca buruk, kata CEOC.
Juga pada hari Minggu, Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) meninjau markas CEOC di Taipei dan menerima laporan bencana melalui konferensi video dari Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai (陳其邁), Wali Kota Tainan Huang Wei-che (黃偉哲), Bupati Chiayi Weng Chang-liang (翁章梁), dan Bupati Pingtung Chou Chun-mi (周春米).
Chen menyarankan agar dana bantuan untuk bencana saat ini dimasukkan dalam rancangan undang-undang khusus yang diusulkan oleh Yuan Eksekutif (Kabinet) untuk pemulihan dan pembangunan kembali Taiwan barat daya pasca Taifun Danas, yang melanda wilayah tersebut pada awal Juli.
Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Cho mengatakan Kabinet akan mempertimbangkan bencana terbaru yang disebabkan oleh curah hujan tinggi -- lebih dari 2.000 milimeter di daerah pegunungan Kaohsiung -- sebelum rancangan undang-undang tersebut ditinjau oleh Kabinet hari Kamis dan kemudian dikirim ke Parlemen.
Sekitar tengah hari Minggu, Direktorat Jenderal Cuaca Pusat mengeluarkan peringatan hujan sangat ekstrem di daerah pegunungan Kaohsiung, Tainan, dan Pingtung hingga Senin pagi, memperingatkan bahwa akumulasi curah hujan di daerah tersebut dapat melebihi 500 mm dalam periode 24 jam.
Selesai/ja