Taipei, 9 Juli (CNA) Berbagai wilayah di Taiwan tengah dan selatan hari Rabu (9/7) mengalami berbagai bencana, termasuk banjir hingga longsor, akibat hujan deras yang intens.
Sebuah lereng di Desa Gukeng, Kabupaten Yunlin longsor hari Selasa, menyumbat aliran sungai dan membentuk danau bendungan alami. Setelah dilakukan pemeriksaan, sebuah peringatan telah dikeluarkan pada Rabu bahwa dam tersebut berpotensi jebol.
Untuk itu, di wilayah hilir, tepatnya di Kelurahan Zhushan, 45 rumah tangga dengan 76 warga telah melakukan evakuasi preventif ke tempat kerabat, dengan kantor kelurahan telah menyiapkan logistik untuk tempat penampungan.
Sementara itu, di Kabupaten Nantou, permukaan air Sungai Maoluo naik drastis, membuat mobil dan sepeda motor yang diparkir di bawah jalan layang jalan tol terendam banjir seiring sistem drainase tidak mampu mengimbangi.
Di Kabupaten Changhua, sejumlah wilayah telah terendam banjir sejak Selasa. Di Kelurahan Lukang, tiga lansia dan seorang perawat migran sempat terjebak, dan telah dievakuasi dengan perahu karet.
Baca juga: Perawat migran dampingi lansia yang terjebak di banjir Changhua
Kepada CNA, seorang petugas Kelurahan Tianzhong, Changhua mengatakan permukaan air di dua saluran irigasi setempat sangat tinggi, dan bagian tanggul salah satunya longsor sekitar 17 meter, menyebabkan air membanjiri lahan pertanian yang luas. Sudah dilakukan penambalan secara darurat.
Di Kabupaten Miaoli, sebuah terowongan bawah tanah di Kelurahan Yuanli sempat tergenang air akibat hujan deras dalam waktu singkat, sehingga dilakukan penutupan sementara.
Sebuah batu besar longsor hingga menutup Jalan Dabang di Desa Alishan, Kabupaten Chiayi. Pemerintah kabupaten telah mengimbau warga setempat dan pengguna jalan untuk sementara waktu menggunakan jalur alternatif.
Di Desa Mingjian, Kabupaten Nantou, banjir sempat menggenang karena sistem drainase yang meluap. Seiring genangan menyurut, Kantor desa mengerahkan tim untuk membersihkan lingkungan. Sementara itu, kepolisian turun tangan menangani kendaraan yang terjebak akibat aliran lumpur.
Pengalihan jalur dilakukan di sebagian ruas Jalan Nasional No. 3 yang tergenang air, sementara di kilometer 79 Jalan Nasional No. 21 batu besar sempat jatuh ke tengah jalan namun telah berhasil dibersihkan. Selain itu, beberapa ruas jalan dari Desa Shuili menuju Kelurahan Jiji dan Desa Mingjian juga banjir.
Hingga pukul 4.40 sore, Pemerintah Kota Kaohsiung telah mengevakuasi 897 warga dari daerah pegunungan yang rawan longsor, sementara mengingatkan bahwa pada Kamis akan terjadi pasang laut besar, sehingga masyarakat di daerah pesisir rendah perlu waspada terhadap potensi genangan.
Di Distrik Fengyuan, Taichung, sebuah dinding bata dari rumah tradisional runtuh. Pemilik rumah dan keluarganya yang sedang makan di ruang tamu hanya mengalami ketakutan tanpa cedera. Kantor distrik segera membantu memindahkan mereka ke hotel terdekat dan menyediakan bantuan lanjutan.
Taiwan Railway Corp. (TRC) mengatakan kereta Jalur Jiji antara Stasiun Ershui di Changhua hingga Stasiun Zhuoshui di Nantou mengalami banjir dan amblesnya pondasi rel, membuat layanan harus dihentikan.
Jalan raya juga tergenang akibat hujan deras, sehingga tidak memungkinkan untuk mengoperasikan layanan antar-jemput menggunakan bus, kata TRC, mencatat bahwa perbaikan akan segera dipercepat setelah intensitas hujan mereda.
Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC) pada Rabu sore menyampaikan bahwa ada 14 desa dan kelurahan yang diperkirakan akan mencapai tingkat siaga merah untuk tanah longsor besar setelah malam tiba, termasuk wilayah kabupaten Changhua, Nantou, Yunlin, dan Chiayi serta Kaohsiung.
Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) menyatakan bahwa hujan deras ini disebabkan pengaruh sistem depresi rendah dan angin barat daya.
Menurut CWA, dari pukul 12 dini hari hingga pukul 8 malam, akumulasi curah hujan tercatat: Kabupaten Nantou 328,5 milimeter (mm), Kabupaten Miaoli 324,5 mm, Kaohsiung 292 mm, dan Kabupaten Chiayi 265 mm.
Taiwan diperkirakan masih akan berada dalam sistem tekanan rendah ini hingga Jumat, kata CWA, menambahkan bahwa hujan paling signifikan diprediksi akan terjadi di wilayah tengah dan selatan Taiwan serta kepulauan Kinmen, Matsu, dan Penghu mulai Rabu malam hingga Kamis siang.
Sehubungan dengan hal itu, CWA telah mengeluarkan peringatan hujan ekstrem untuk kabupaten Miaoli dan Nantou serta wilayah pegunungan Kaohsiung dan Kabupaten Pingtung, memperingatkan kemungkinan 350 mm hujan dalam 24 jam atau 200 mm dalam 3 jam.
Peringatan hujan sangat lebat diberikan untuk Semenanjung Hengchun; wilayah dataran Kaohsiung; kota Tainan, Chiayi, Taichung, dan Hsinchu; serta kabupaten Yunlin, Changhua, Hsinchu, dan Taitung, memperingatkan turunnya lebih dari 200 mm curah hujan dalam 24 jam atau 100 mm dalam 3 jam.
Peringatan hujan lebat, yang menandakan lebih dari 80 mm curah hujan dalam 24 jam atau 40 mm dalam satu jam, dikeluarkan untuk kota Taoyuan, New Taipei, Taipei, dan Keelung; wilayah pegunungan Kabupaten Hualien; Green Island; Orchid Island; serta kepulauan Kinmen dan Matsu.
"Harap waspada terhadap hujan deras dalam waktu singkat, sambaran petir, dan angin kencang. Di daerah pegunungan, waspadai longsor, guguran batu, banjir bandang, serta kenaikan drastis permukaan air sungai. Di daerah dataran rendah, harap berhati-hati terhadap genangan atau banjir," CWA memperingatkan.
CWA mengatakan mereka sejak pukul 5 sore telah mengaktifkan mekanisme penguatan penanganan hujan lebat berskala besar atau intensitas tinggi -- merilis prakiraan dan peringatan khusus secara waktu nyata berdasarkan data cuaca terbaru, dan memperbarui informasi setiap tiga jam.
Sejumlah wilayah di kota Tainan dan Kaohsiung serta Kabupaten Pingtung telah mengumumkan penangguhan aktivitas kerja dan sekolah untuk Kamis.
(Oleh Hsiao Po-yang, Chang Yi-lien, Tsai Chih-ming, Chao Li-yen, Huang Li-yun, Huang Chiao-wen, Chang Hsiung-feng, Tsai Chih-ming, Cheng Wei-chen, dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF