PMI Taiwan meninggal diduga dianiaya oknum perguruan pencak silat

25/09/2025 22:05(Diperbaharui 25/09/2025 22:17)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Sebuah pengumuman mengenai kabar duka cita PMI meninggal dunia yang diunggah organisasi Dharma Ayu. (Sumber Foto : Dharma Ayu).
Sebuah pengumuman mengenai kabar duka cita PMI meninggal dunia yang diunggah organisasi Dharma Ayu. (Sumber Foto : Dharma Ayu).

Taipei, 25 Sep. (CNA) CNA melakukan penelusuran terkait pemberitaan di sosial media bahwa seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di salah satu pabrik di Taichung meninggal dunia, diduga setelah dianiaya oknum sebuah perguruan pencak silat milik warga negara Indonesia (WNI).

Aktivis organisasi Dharma Ayu, di mana mendiang bertugas sebagai pengurus bendahara II, menceritakan kepada CNA dalam wawancara bahwa kejadian bermula saat korban menirukan gerakan pencak silat milik salah satu perguruan dan diunggah di media sosial.

Oknum perguruan pencak silat tersebut menilai bahwa mendiang melakukan penghinaan dengan melakukan tiruan gerakan tersebut, karena yang bersangkutan bukan anggota mereka, menurut aktivis yang juga rekan korban.

Akibatnya, mendiang diminta untuk meminta maaf secara khusus kepada organisasi tersebut dan dilakukan mediasi salah satu aktivis dari organisasi PMI terbesar di Taiwan. Namun, meskipun korban sudah menyampaikan permintaan maaf, beberapa hari kemudian masalah tersebut belum selesai, menurutnya.

Beberapa oknum di perguruan pencak silat tersebut meminta mendiang menjadi anggotanya, yang kemudian ia sanggupi. Namun, selang beberapa waktu, ia mengeluh ke teman-temannya bahwa ia tak sanggup meneruskannya karena ada tindak kekerasan dalam latihan, membuatnya mengundurkan diri pada pertengahan September, menurut aktivis itu.

Kepada CNA, salah satu aktivis organisasi PMI terbesar di Taiwan ini mengatakan bahwa mendiang, yang diidentifikasi bernama Dodo Kaliang, masuk rumah sakit setelah diduga mendapat penganiayaan dari perguruan silat tersebut. 

Menurut aktivis yang tidak mau disebutkan namanya ini, Dodo sempat mendapatkan perawatan karena menderita memar. Mendiang masuk ke sebuah rumah sakit di Taichung pada Minggu (21/9) siang dan meninggal pada Selasa pukul 3 sore, menurutnya.

Seorang aktivis organisasi Dharma Ayu mengatakan kepada CNA bahwa Dodo orang yang baik dan sangat humoris, bahkan pernah berkata ia akan menikah April tahun depan. Namun takdir berkata lain, pria asal Kedokan, Indramayu, Jawa Barat ini telah tutup usia.

Saat dihubungi CNA, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo mengatakan bahwa pihaknya turut berduka cita atas kejadian tersebut dan akan berkoordinasi dengan dengan otoritas terkait untuk memastikan jenazah ditangani dengan baik.

"Atas nama KDEI Taipei, kami menyampaikan rasa duka mendalam dan turut berduka cita atas wafatnya salah satu saudara kita, PMI atas nama Widodo," kata Arif.

"Sejak hari Minggu kemarin sampai dengan hari ini, KDEI Taipei telah berkoordinasi untuk memastikan jenazah ditangani dengan baik dan KDEI Taipei terus berkoordinasi dengan rumah sakit, kepolisian, kejaksaan dan juga agensi serta majikan, selain itu juga KDEI Taipei telah melakukan komunikasi dengan keluarga. Penyebab meninggalnya sedang dalam penyelidikan otoritas berwenang," ujarnya.

"Saya mengajak semua ormas/komunitas WNI di Taiwan, untuk tetap menjaga solidaritas dan persaudaraan dalam bentuk dukungan doa. Saya juga minta seluruh ormas/komunitas untuk menjaga kerukunan, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menciptakan suasana yang damai dan tentram," kata Arif.

"Mari kita serahkan sepenuhnya pada proses hukum Taiwan. Siapa pun yang terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum setempat,” sambungnya. 

(Oleh Miralux)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.