Pemugaran situs bersejarah Kinmen peninggalan diaspora Indonesia rampung

23/09/2025 14:12(Diperbaharui 23/09/2025 14:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Upacara peresmian Bangunan Bergaya Barat Tang Oen Yauw di Kabupaten Kinmen pada Jumat. (Sumber Foto : CNA, 20 September 2025)
Upacara peresmian Bangunan Bergaya Barat Tang Oen Yauw di Kabupaten Kinmen pada Jumat. (Sumber Foto : CNA, 20 September 2025)

Taipei, 23 Sep. (CNA) Upacara peresmian penyelesaian proyek restorasi sebuah situs bersejarah Kabupaten Kinmen, bangunan bergaya Barat yang dibangun pada 1933 dengan dana kiriman dari Tang Oen Yauw (董允耀), seorang pebisnis diaspora Tionghoa asal Indonesia, telah digelar pada Jumat (20/9).

Dalam sejarahnya, gedung ini sempat diambil alih militer yang mundur dari Tiongkok Daratan ke Kinmen pada 1949 dalam Perang Saudara. Hingga kini, di depan bangunan masih terlihat cat bertuliskan "Hai Lung" (海龍), atau Batalyon Pengintai Amfibi Angkatan Darat ke-101, yang sempat menempatinya sejak 1970.

Keluarga Tang pada 2020 menyumbangkan bangunan ini kepada Pemerintah Kabupaten Kinmen, yang dua tahun kemudian memulai restorasi hingga upacara peresmian digelar pada Jumat, dengan dihadiri pejabat setempat hingga keturunan Tang dari Taiwan, Indonesia, dan Xiamen.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kabupaten Kinmen Chang Jui-hsin (張瑞心) menyampaikan bahwa dahulu banyak warga wilayah Gugang yang pergi bekerja ke Asia Tenggara, hingga dengan kerja kerasnya berhasil kembali dan membangun rumah bergaya Barat serta arsitektur Minnan.

Hal ini berhasil mengubah Gugang dari desa nelayan kecil menjadi "mutiara di lautan", namun seiring dengan berjalannya waktu, wilayah itu perlahan meredup, menurut Chang.

Chang mengatakan ia berharap bahwa dengan restorasi bangunan peninggalan Tang ini, Gugang bisa kembali bersinar. Selain pemugaran, pemerintah kabupaten juga akan terus mengupayakan pemanfaatan yang lebih hidup bagi gedung ini, tambahnya.

Dalam wawancara dengan media, cucu perempuan Tang mengatakan bahwa setelah lahir, ia sempat tinggal beberapa tahun di bangunan tersebut. Saat itu ia tidak menyadari keistimewaan bangunan itu, hanya tahu bahwa rumahnya besar, sering dikunjungi tetangga, bahkan kadang ia tidur di ruang tamu, ujarnya.

Setelah bangunan ini disumbangkan ke pemerintah kabupaten, ucapnya, ia merasa senang karena nama baik kakeknya tetap dikenang, dan orang banyak bisa berkunjung serta mengenalnya.

Biro Urusan Kebudayaan Kinmen menjelaskan bahwa Biro Warisan Budaya Taiwan bersama pemerintah kabupaten telah menginvestasikan NT$55 juta (Rp30,2 miliar) juta untuk restorasi.

Selama periode restorasi juga diadakan berbagai kegiatan edukasi tentang warisan budaya, termasuk tur panduan dan pengalaman kerajinan, agar lebih banyak orang memahami makna pelestarian situs bersejarah, kata mereka.

Biro Urusan Kebudayaan menambahkan bahwa kebangkitan Bangunan Bergaya Barat Tang Oen Yauw merupakan hasil kerja bersama pemerintah, tim profesional, kalangan seni dan budaya, serta masyarakat setempat.

Ke depannya, pemerintah kabupaten akan terus mendorong pelestarian aset budaya melalui berbagai pertunjukan dan kegiatan, sehingga semakin banyak orang dapat mengenal kekayaan budaya mendalam Kinmen, ujar mereka.

(Oleh Wu Wen-jung dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.