Kelompok buruh Taiwan minta pekerja migran dilindungi sistem pensiun baru

01/07/2025 16:56(Diperbaharui 01/07/2025 18:15)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Sejumlah kelompok buruh dan serikat pekerja industri mengadakan aksi di depan gedung Yuan Eksekutif pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)
Sejumlah kelompok buruh dan serikat pekerja industri mengadakan aksi di depan gedung Yuan Eksekutif pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)

Taipei, 1 Juli (CNA) Lebih dari 20 perwakilan kelompok buruh hari Selasa (1/7) mengadakan aksi di depan gedung Yuan Eksekutif untuk memperingati 20 tahun berlakunya Sistem Pensiun Ketenagakerjaan Baru, menyampaikan berbagai tuntutan termasuk agar pekerja migran dimasukkan dalam peraturan tersebut.

Jumlah pekerja migran di Taiwan telah mencapai 820.000 orang, termasuk 620.000 di sektor industri yang diatur Undang-Undang (UU) Standar Ketenagakerjaan, namun sistem pensiun baru, yang bernama resmi UU Pensiun Ketenagakerjaan, tidak melindungi mereka, kata peserta aksi.

Ini membuat mereka "Secara teori" masih mengikuti Sistem Pensiun Ketenagakerjaan Lama di bawah UU Standar Ketenagakerjaan, kata peserta aksi, yang menegaskan mereka akan terus berjuang sampai akhir demi mendorong pemerintah melakukan reformasi sistem pensiun.

Aksi peringatan 20 tahun UU Pensiun Ketenagakerjaan di depan gedung Yuan Eksekutif pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)
Aksi peringatan 20 tahun UU Pensiun Ketenagakerjaan di depan gedung Yuan Eksekutif pada Selasa. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)

Menurut statistik Biro Asuransi Tenaga Kerja yang dirilis Februari, pada Desember tahun lalu, terdapat 1.870.900 penerima pensiun lansia dari asuransi tenaga kerja, dengan total dana NT$36,234 miliar, sehingga setiap orang rata-rata menerima NT$19.367.

Untuk dana pensiun tenaga kerja, pekerja yang pada Desember tahun lalu memilih penarikan sekaligus rata-rata menerima NT$256.979, sementara yang bulanan menerima rata-rata NT$6.332 per orang, menurut statistik tersebut.

Kelompok buruh dan serikat pekerja menyatakan, baik pencairan bulanan maupun sekaligus, jumlah tersebut menunjukkan bahwa sistem pensiun baru selama 20 tahun ini hanya memberikan perlindungan yang sangat minim bagi lansia pekerja di Taiwan.

Masalah utamanya adalah "kurangnya alokasi iuran," ditambah penghapusan "pensiun berumur panjang" oleh pemerintah pada 2015, yang membuat sistem baru ini gagal memenuhi janji "hidup sampai tua, menerima sampai tua," dan slogan reformasi saat itu kini terbukti tidak terealisasi, kata peserta aksi.

Di lokasi juga dipentaskan teater jalanan yang menunjukkan dibandingkan 20 tahun lalu, saat ini harga rumah telah meningkat tiga kali lipat, jumlah pekerja migran bertambah, sementara upah riil hanya naik 10 persen. Alokasi dalam sistem pensiun baru dianggap jauh dari cukup.

Para peserta aksi meneriakkan slogan, "Alokasi pekerja lokal kurang, pekerja migran tidak mendapat alokasi, reformasi hanyalah tipu daya."

(Oleh Lai Yu-chen dan Jason Cahyadi)

Selesai/JA

Teater jalanan yang menggambarkan penjelajahan waktu dari 2005, menggambarkan perbedaan yang ada dibandingkan masa kini. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)
Teater jalanan yang menggambarkan penjelajahan waktu dari 2005, menggambarkan perbedaan yang ada dibandingkan masa kini. (Sumber Foto : CNA, 1 Juli 2025)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.